SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Java Coffee Culture (JCC) yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jawa Timur (Jatim) berhasil membukukan transaksi penjualan produk sebesar Rp25,63 miliar. Capaian tersebut melampaui target transaksi sebesar Rp18 miliar.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jatim, Doddy Zulverdi mengungkap sejumlah faktor penyebab tingginya angka transaksi di JCC tahun ini. Pertama, kopi dipamerkan dalam business matching ini adalah kopi-kopi terpilih.
"Kami sudah dipilih dan dikurasi oleh ahli kopi. Mulai dari aspek bahan baku, pengolahan sampai hasil akhirnya sudah diuji,” kata Doddy pada puncak acara Semarak JCC & Festival Peneleh yang digelar di sepanjang Jalan Tunjungan Surabaya, Minggu (9/7/2023) sore.
Selain itu, lanjut dia, pembeli yang datang umumnya juga sudah mengetahui karakteristik dan kualitas masing-masing kopi. Beberapa produk yang dijual memang sudah punya nama, sehingga begitu dipasarkan, permintaannya langsung tinggi.
Kemudian, buyer yang datang dalam business matching sebagian besar adalah aggregator untuk ekspor. Bahkan lebih dari 70% transaksi dalam business matching bertujuan ekspor. Negara tujuan ekspor mayoritas ke Jepang, Mesir dan Eropa.
"Yang mengikuti business matching semuanya kopi Jawa," terangnya.
Sementara itu, Deputi Gubenur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta membeber potensi pengembangan kopi di Jawa. Produksi kopi di Jawa pada tahun 2022 sebesar 99.000 ton.
Secara spasial, produksi kopi produksi kopi tersebar di wilayah Jawa yang utamanya didominasi dari provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Editor : Ali Masduki