Pihaknya pun menekankan agar tidak ada pola pendidikan yang bersifat kontak fisik, kekerasan hingga bullying. Sebab, pendidikan di SMA Taruna bukanlah pendidikan militer. Tapi mendidik sikap dan disiplin anak.
"Sehingga, masa depannya akan terbentuk dan terlihat bahwa mereka telah mendapatkan pendidikan yang khas dari SMA Taruna. Saya berharap seluruh pendidik di sini betul-betul profesional," kata Aries.
Sementara Husnul Chotimah, Kepala SMAN Taruna Nala Jatim di Malang menambahkan, sistem pendidikan di sekolahnya berbeda dengan SMA reguler lainnya. Yang pasti, pihaknya ingin membentuk para siswa lebih memiliki karakter.
'Sistemnya berbeda dengan SMA reguler SMAN Taruna Nala menggunakan sistem asrama atau Boarding School, Dengan pengawasan yang ketat dari pembina TNI-AL diharapkan bisa membentuk karakter jauh lebih kedisiplinan dan bela negara. " katanya.
SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur di Kota Malang menjadi salah satu sekolah yang cukup diminati orang tua siswa. Foto iNewsSurabaya/ist
Sedangkan Suko Widodo dari Dewan Pendidikan Jatim memberikan apresiasinya atas berkembangnya pendidikan berbasis pembentukan karakter di Jatim. Dirinya berharap pola pendidikan seperti ini dapat meluas di daerah-daerah Jatim.
Sebab, menurutnya hal itu bisa membentengi siswa di tengah masifnya perkembangan teknologi, terutama media sosial seperti saat ini. "Pendidikan karakter itu sangat penting bagi siswa. Pendidikan itu akarnya memang pahit, tapi buahnya manis," tutur Suko.
Editor : Arif Ardliyanto