BANYUWANGI, iNewsSurabaya.id - Bulan Suro identik dengan ritual yang dilakukan masyarakat. Ritual petik laut menjadi proses budaya yang dilakukan masyarakat nelayan Desa Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur.
Petik laut ini dianggap dapat memberikan keselamatan kepada masyarakat nelayan pada saat mencari ikan ditengah laut. Sebelum pergi ke laut mencari ikan para nelayan mengadakan selamatan dengan sesaji kepala sapi dan kambing kepada penjaga laut selatan.
Kegiatan petik laut ini dilakukan turun temurun oleh warga nelayan agar dapat memberikan perlindungan selama ditengah laut.
"Petik laut ini sebagai sujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi keselamatan dan rezeki yang memberikan perlindungan selama ditengah laut," ujar Agus peserta Petik Laut.
Suharsono menambahkan, petik laut ini merupakan tradisi budaya turun temurun yang diselenggarakan sejak tahun 1927 oleh masyarakat nelayan Lampon, Dusun Kampungbaru, Desa Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
Tak tanggung-tanggung, ritual ini juga didatangi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas. Ia mengatakan ritual kegiatan petik laut ini dilakukan oleh masyarakat nelayan Lampon.
"Kegiatan petik laut yang dilakukan turun temurun tersebut dapat terus dilestarikan, karena merupakan bagian dari budaya masyarakat nelayan," ungkap Ipuk.
Ritual Petik Laut Bulan Suro Jadi Magnet Wisatawan, Masyarakat Banyuwangi Peringati dengan Penuh Khidmat. Foto iNewsSurabaya/ist
Editor : Arif Ardliyanto