Selain itu, juga muncul nama Serda Sahar. Keberhasilan Sahar dalam mempersatukan semua mahasiswa yang tinggal di Asrama Mahasiswa Nusantara, tak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya, di Asrama tersebut terdapat mahasiswa dari berbagai suku. Hebatnya, para mahasiswa itu bisa hidup berdampingan tanpa saling membeda-bedakan.
Dalam setiap pertemuan, Sahar selalu hadir layaknya sebagai orang tua bagi para mahasiswa di Asrama tersebut. Berbagai inovasi pun diciptakan oleh Sahar pada pertemuan antar mahasiswa di Asrama tersebut.
Tak hanya itu, kreatifitas Serda Joko Mulyono dalam mengolah adanya limbah pohon pisang pun patut diacungin jempol. Joko Mulyono saat ini juga mendapat penghargaan pada ajang Brawijaya Award.
Mayjen TNI Farid Makruf, M. A. Jenderal Bintang Dua TNI-AD ini bangga pada Babinsa dan menyebut Babinsa prajurit TNI-AD, khususnya Kodam V/Brawijaya yang paling berjasa. Foto iNewsSUrabaya/ist
Diketahui, Serda Joko Mulyono telah berhasil mengubah limbah tersebut menjadi sebuah kerajingan tangan. Bahkan, kreatifitas yang ia miliki tersebut, ia tuangkan pada masyarakat.
Alhasil, kerajinan tangan dari limbah pohon pisang tersebut mampu meningkatkan perekonomian warga setempat. Selanjutnya, juga terdapat Sertu Muhammad Zuhana yang berhasil meningkatkan UMKM warga Desa Bomo, Kecamatan Punung. Berawal dari lesunya ekonomi ditengah pandemi beberapa waktu lalu.
Inovasi seakan muncul dibenaknya untuk berjuang meningkatkan UMKM yang ada di wilayah teritorialnya. Tak tanggung-tanggung, Sertu Zuhana bahkan rela mencari modal demi mewujudkan cita-cita mulianya tersebut.
Alhasil, UMKM dibidang penjualan keripik milik warga tersebut mampu tumbuh pesat. Bahkan, permintaan pun melonjak. Hingga kini, terdapat 30 UMKM keripik dan sale pisang yang didukung oleh Sertu Zuhana.
Predikat Babinsa kreatif dan inovatif juga didapat oleh Sertu Abu Nur Arifin. Diketahui, Sertu Abu telah berhasil menciptakan sebuah film bersama Karang Taruna di Desa binaannya, Kota Kediri.
Pembuata film itu, diawali ketika dirinya melihat banyaknya pemuda di Desa binaannya yang menghabiskan waktu untuk bermain gadget. Dalam waktu singkat, ia telah berhasil mengubah kebiasaan pemuda di Desa tersebut untuk menjadi pemuda yang produktif, terlebih menjadi pemuda yang berkarya.
Editor : Arif Ardliyanto