get app
inews
Aa Text
Read Next : Tim Ekonom Bank Mandiri Sebut Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Tengah Ketidakpastian Global

Inflasi Tahunan Jawa Timur Capai 4,11 Persen Pada Juli 2023

Kamis, 03 Agustus 2023 | 10:16 WIB
header img
Panorama pemukiman Surabaya. Inflasi secara tahunan tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 4,46 persen. Foto: iNewsSurabaya.id/Ali Masduki

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur (Jatim) di delapan kota, pada bulan Juli 2023 terjadi inflasi sebesar 4,11 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sedangkan inflasi bulanan (month to month/mtm) sebesar 0,15 persen.

Inflasi secara tahunan tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 4,46 persen. Diikuti Jember sebesar 3,73 persen, Kediri sebesar 3,51 persen, Sumenep sebesar 3,37 persen, Banyuwangi sebesar 3,32 persen, Probolinggo sebesar 3,15 persen, Malang sebesar 3,07 persen, dan Madiun sebesar 2,71 persen. 

Sedangkan untuk tingkat inflasi bulanan tertinggi terjadi di Malang sebesar 0,19 persen. Sedangkan kota yang mengalami inflasi terendah adalah Banyuwangi sebesar 0,04 persen. 

"Adapun Sumenep mengalami deflasi sebesar 0,08 persen," kata Ketua Tim Statistik Harga Fungsi Statistik Distribusi BPS Jatim, Umar Sjaifudin, dalam rilisnya, Rabu (2/7/2023). 

Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi tahunan di bulan Juli 2023, antara lain, bensin, beras, akademi/perguruan tinggi, sekolah dasar, rokok kretek filter, kontrak rumah, tarif air minum pam, bawang putih, telur ayam ras, dan emas perhiasan. 

"Sedangkan  komoditas yang menyumbang deflasi antara lain, cabai rawit, bawang merah, cabai merah, angkutan udara, tomat, minyak goreng, sekolah menengah atas, ikan mujair, sawi hijau dan kangkung," imbuh Umar. 

Sementara kelompok pengeluaran yang berkontribusi terhadap inflasi adalah makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,8195 persen, pakaian dan alas kaki sebesar 0,1773 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,3747 persen, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,1961. 

Kesehatan sebesar 0,1327 persen, transportasi sebesar 1,2395 persen, rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,0420 persen, pendidikan sebesar 0,3492 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,4320 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,3475 persen. 

Sementara kelompok pengeluaran yang memberi sumbangan deflasi yaitu, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,0024 persen. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut