SUMENEP, iNewsSurabaya.id - Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Fauzi Wongsojudo atau Cak Fauzi menilai kesejahteraan petani tembakau harus terus diperjuangkan. Pasalnya, tembakau di Madura merupakan “daun emas”, menghidupi banyak masyarakatnya.
Bukan hanya petaninya, perkebunan tembakau juga membangkitkan perekonomian bagi masyarakat sekitar, seperti pengrajin tikar anyaman daun lontar yang ikut kebanjiran rezeki.
Untuk itu Cak Fauzi meminta pabrik dan gudang tembakau untuk membeli tikar anyaman daun lontar produksi masyarakat lokal, terutama di Sumenep.
"Saya imbau untuk pabrik dan gudang tembakau, bisa membeli tikar daun lontar dari produk lokal," kata Cak Fauzi, Kamis (3/8/2023).
Jika dilakukan, tokoh muda Madura itu optimistis pemberdayaan ekonomi terutama bagi pengrajin tikar yang terbuat dari daun lontar akan meningkat.
Cak Fauzi menjelaskan, produk UMKM tak hanya perlu untuk dipromosikan ke luar Sumenep. Namun, harus terlebih dahulu dikenal dan diminati oleh masyarakat lokal.
Cak Fauzi menilai bahwa tikar anyaman daun lontar yang diproduksi oleh warga lokal, memiliki kualitas bagus dan tidak kalah dengan wilayah luar Sumenep.
Dengan semakin berkembangnya UMKM, Cak Fauzi optimistis roda perekonomian akan terus berputar. Pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta membuka lebih banyak peluang kerja bagi warga Sumenep.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, mengajak agar seluruh lapisan masyarakat, bisa saling bersinergi dalam mewujudkan hal tersebut.
"Produknya bagus dan kualitasnya juga bagus, cintai produk lokal, kita bareng-bareng angkat UMKM Sumenep," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, selama musim panen tembakau kali ini, harga tikar anyaman daun lontar di Kabupaten Sumenep mencapai sekitar Rp 32 ribu hingga Rp 35 ribu. Angka itu terpantau jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2022 lalu.
Editor : Ali Masduki