SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Fenomena maraknya anak-anak yang berjualan tisu dan makanan ringan hingga larut malam di Kota Surabaya menjadi perhatian serius DPRD Surabaya. Para wakil rakyat ini mempertanyakan predikat Kota Ramah Anak yang terus dibanggakan Wali Kota Surabaya.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya Tjujuk Supariono menjelaskan, fenomena anak-anak yang berjualan hingga larut malam meresahkan khususnya bagi anak. Apalagi anak-anak memiliki tugas untuk belajar.
"Saya pernah di salah satu pedagang kaki lima jam 11.00 malam anak-anak yang jualan tisu jualan aneka macam makanan-makanan kecil nah itu kalau dibiarkan itu kan meresahkan, meraka tidak nyaman, " jelasnya saat ditemui di Kantor DPRD Surabaya, Selasa (15/8/2023).
Menurutnya, malam hari seharusnya diisi dengan istirahat yang cukup bagi anak bukan malah berada di jalanan menjajakan dagangannya. Apalagi jika anak bekerja di malam hari berpotensi mengancam keselamatan anak karena kurangnya pengawasan.
Editor : Arif Ardliyanto