JAKARTA, iNews.id - Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid atau Alissa Wahid memberikan sindiran kepada politisi yang mulai sibuk mendekati rakyat, termasuk Gusdurian.
Menurut Alissa, elite politik yang hanya menyebut rakyat pada musim-musim tertentu karena rakyat hanya dijadikan modal untuk mendapatkan kekuasaan.
Dia menegaskan elite politik tengah sibuk mendekati rakyat karena sebentar lagi akan berkontestasi atas nama rakyat.
"Perilaku politisi yang tak pernah menyebut nama Gusdurian ketika mereka sedang menikmati fasilitas negara atas nama rakyat dan ketika sedang bagi-bagi kekuasaan. Tetapi nama Gusdurian disebut bersama dengan rakyat ketika diperlukan suaranya dalam coblosan massal bangsa ini," ujarnya dikutip dalam laman resmi NU Online, Jumat (18/8/2023).
Gusdurian yang namanya disebut-sebut oleh politisi menjelang Pemilu 2024 ini justru membuat Alissa mengambil sebuah hikmah. Dia mengatakan, hal tersebut menjadi sebuah penanda Gusdurian dianggap dekat dan terus membersamai rakyat.
“Tapi saya yakin, para Gusdurian sebagai murid Gus Dur tentu memiliki kearifan. Tidak lah cukup hanya mendekati keluarga Gus Dur untuk memenangkan suara dan dukungan seorang Gusdurian. Sebab seorang Gusdurian telah memiliki panduan untuk memilih pemimpin ideal bagi dirinya,” kata perempuan yang mengemban amanah sebagai salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Dia menyebut beberapa kriteria pemimpin yang dianggap ideal oleh Gusdurian.
Di antaranya pemimpin yang memiliki kualitas spiritual; berdiri di atas prinsip kemanusiaan; terus teruji memperjuangkan keadilan, kesetaraan, pembebasan; pemimpin sederhana dan tidak bermewah-mewah di atas penderitaan rakyat; pemimpin yang mampu membangun persaudaraan; pemimpin yang mampu menghargai kearifan tradisi; dan pemimpin yang selalu bersikap ksatria.
"Hanya itu panduan bagi para Gusdurian pada saat dia menentukan pilihan pribadinya jatuh kepada siapa. Tentu tidak harus memenuhi semuanya, tapi teman-teman (penggerak Gusdurian) sudah punya bekal nurani yang kuat untuk memilih siapa pun itu. Setiap Gusdurian bebas menentukan," tuturnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta