SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Mimpi Granata Van Ridho, pelajar asal Lampung akhirnya terwujud. Mimpinya kuliah di luar negeri menjadi kenyataan. Tidak main-main, Nathan bahkan diterima di 9 kampus top luar negeri.
“When you have a dream to chase, nothing can stop you. Sejak kecil saya memang mimpi untuk sekolah ke luar negeri," katanya.
Dari 9 Letter of Accepta itu, anak pedagang ini akhirnya menjatuhkan pilihannya di Nanyang Technological University jurusan Environmental Earth System Science.
"Apalagi setelah menekuni ilmu kebumian, saya semakin ingin memperkaya budaya dan wawasan di bidang ini melalui koneksi di berbagai negara," ungkapnya.
Perjalanan Nathan mengejar kemerdekaan belajar ini tidak lepas dari dukungan orang sekitar, termasuk orang tua, sekolah, dan Schoters, startup edutech untuk akses pendidikan ke luar negeri.
"Untungnya orang tua sangat mendukung untuk langsung kuliah dan tidak boleh gap year,” ungkap pelajar yang genap 18 tahun di bulan Agustus ini.
Sejak duduk di bangku SMP, penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) itu sudah aktif mengikuti olimpiade Sains dan Matematika yang diselenggarakan berbagai pihak, termasuk oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspernas).
Selain langganan juara pertama, keseriusan ini Nathan wujudkan dengan meraih medali perunggu di Olimpiade Sains Nasional Indonesia tahun 2021 bidang Kebumian.
Dalam perjalanan mendapatkan beasiswa, Nathan harus berjuang melewati berbagai keterbatasan. Saat ini Nathan bersekolah di SMA, tepatnya MAN Insan Cendekia Lampung Timur, yang baru memiliki dua angkatan.
Hal ini cukup membatasi Nathan menemukan sosok untuk berdiskusi mengenai dunia perkuliahan. Selain itu, sebagai seorang anak pedagang di pasar, Nathan juga sadar bahwa satu-satunya jalan untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri adalah beasiswa.
Nathan akhirnya mencoba peruntungan dengan mendaftar program Beasiswa Indonesia Maju yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Melalui usaha kerasnya Nathan akhirnya dinyatakan lolos sebagai penerima BIM.
Dalam perjuangan meraih kesuksesan tersebut, Nathan tidak sendirian. Selain dukungan keluarga dan sekolah, Nathan juga dibantu oleh Schoters, yang merupakan vendor resmi dari BIM dan menyediakan berbagai macam persiapan kuliah ke luar negeri.
Melalui Schoters, Nathan mendapat layanan konsultasi dari para mentor untuk membuat study plan agar kampus dan jurusan yang dipilih sesuai dengan minatnya.
Nathan juga mendapat bimbingan untuk mempersiapkan berbagai dokumen dan tes yang dibutuhkan, mulai dari motivation letter, IELTS hingga persiapan SAT. Hal ini sangat membantu, karena Nathan memiliki kendala di bidang Bahasa Inggris.
Berdomisili di Lampung juga tidak menjadi halangan bagi Nathan memaksimalkan persiapannya, karena layanan Schoters dapat diakses oleh semua pelajar di berbagai daerah di Indonesia dan memanfaatkan aplikasi video conference sebagai medium pendukungnya.
Editor : Ali Masduki