Dian mencoba peruntungannya dengan menjajakan minuman herbal siap minum, seperti jamu beras kencur, sinom, dan kunyit asam.
“Saya cobain ke teman-teman saat mulai masuk kerja, ternyata mereka suka produk saya,” ujar ibu empat anak ini.
Bisnis minuman herbal Dian diberi merek “Dapur Mamat”. Tak hanya yang siap minum, ia juga mencoba mengolahnya menjadi minuman instan.
Hal ini bermula dari temannya yang berasal dari Pekanbaru, Riau, meminta Dian mengirimkan minuman herbal olahannya dalam bentuk minuman instan atau bubuk. Kini, minuman herbal “Dapur Mamad” telah dipasarkan secara daring dan sudah dikirim ke Kalimantan hingga Papua.
Bisnis Dian pun kini semakin berkembang. Ia memanfaatkan segala ilmu yang didapatkannya melalui HOPE untuk terus berinovasi. Dian mengatakan, ia juga berbisnis kue kering “Villa Cookies” dan menjalankan bisnis jasa cuci pakaian alias laundry “Mamat Laundry”.
Ketiga bisnis ini dijalankannya di luar dari kesehariannya sebagai karyawan Sampoerna.
“Usaha ini saya manage bersama suami. Kalau pesanan banyak, ya ada yang bantu. Misalnya pas Lebaran, banyak pesanan kue kering, dibantu tetangga,” kata Dian.
Ia mengerjakan semua pesanan yang datang setelah pulang bekerja. Capek, tetapi Dian mengaku senang bisa melakukannya.
Apalagi, dari bisnis ini, Dian juga bisa meningkatkan perekonomian keluarga, kerabat, dan orang-orang di sekitarnya. Dian mencontohkan, untuk bisnis laundry, ia dibantu para tetangganya dalam menjalankan, sehingga pada akhirnya usaha ini bisa membantu biaya hidup mereka.
Dian juga mempekerjakan saudaranya yang selama ini tak memiliki pekerjaan. Oleh karena itu, bagi dia, bisnis ini tak hanya menghidupi keluarganya, tetapi juga keluarga-keluarga lainnya.
Editor : Arif Ardliyanto