Wali Kota Surabaya Serahkan BLT Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau, Ini Pekerja yang dapat Bantuan
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2023/10/03/90c0a_blt.jpg)
Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menambahkan, keberadaan para perempuan hebat di sektor IHT, terutama para pelinting menjadi cerminan semangat dan kerja keras untuk meningkatkan pendapatan dari masyarakat Surabaya.
Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Anna Fajriatin yang turut hadir menuturkan, untuk tahun ini memang ada peningkatan penerima BLT DBHCHT. Ada sebanyak 15.000 warga miskin penerima bantuan berupa BLT DBHCT. Dari jumlah tersebut, 3.745 orang di antaranya merupakan warga Surabaya yang bekerja sebagai buruh pabrik rokok di Kota Pahlawan.
"Untuk pabrik rokok tahun 2023 ini yang menerima 3.745 orang. Sedangkan tahun lalu sekitar 2.000 orang. Jadi naik, baik dari segi jumlah maupun segi nominalnya. Para penerima BLT DBHCHT tahun ini tidak saja dari para pekerja yang berhubungan dengan sektor produksi saja, mereka yang dari sektor di luar produksi juga menerima seperti sekuriti, tenaga kebersihan, tenaga kasar maupun sopir,” jelasnya.
Secara terpisah, Direktur Sampoerna Elvira Lianita menyampaikan apresiasinya dan ucapan terima kasih kepada Wali Kota Surabaya dan jajaran Pemkot khususnya Dinas Sosial Kota Surabaya, atas penyaluran BLT DBHCHT kepada karyawan Sampoerna.
"Kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian Bapak Wali Kota beserta jajaran Pemkot Surabaya yang memperjuangkan kelangsungan Industri Hasil Tembakau melalui berbagai kebijakan, utamanya bagi segmen padat karya SKT. Penyaluran BLT DBHCHT hari ini tentunya sangat bermanfaat untuk menunjang kesejahteraan para karyawan," ujar Elvira, Selasa (3/10/2023).
Mayoritas penerima BLT DBHCHT adalah ibu-ibu yang memproduksi rokok linting tangan atau SKT. Saat ini, Sampoerna dan 38 Mitra Produksi Sigaret (MPS) mempekerjakan lebih dari 71 ribu karyawan, dengan tenaga kerja SKT mewakili sekitar 85 persen dari total keseluruhan tenaga kerja Sampoerna.
Jumlah ini menunjukkan penambahan sekitar 5.000 tenaga kerja dibandingkan tahun lalu.
Ia melanjutkan, pihaknya berterima kasih kepada Bapak Wali Kota yang senantiasa memperjuangkan kelangsungan tenaga kerja IHT yang padat karya.
“Ini juga menjadi motivasi agar kami dapat terus menciptakan nilai tambah jangka panjang dalam hal peningkatan perekonomian masyarakat setempat,” jelasnya.
Elvira mengatakan, pihaknya terus berupaya mewujudkan komitmen untuk mendukung kesejahteraan para karyawan.
"Kami bangga bahwa karyawan SKT Sampoerna didominasi oleh perempuan-perempuan hebat yang mayoritas mengemban peran ganda sebagai tulang punggung keluarga," ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto