SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Konflik berdarah antara Palestina dan Israel tidak ada hentinya. Rudal-rudal yang dimuntahkan oleh Israel ke pemukiman menghancurkan rumah, sekolah, hingga rumah sakit.
Rakyat sipil baik dewasa, anak-anak dan perempuan meninggal dunia akibat serangan Israel ke Palestina.
Kisah mengerikan itu diceritakan oleh Sondos Jehad Shnewra, mahasiswa asal Gaza Palestina yang sedang menempuh studi Pascasarjana di UM Surabaya, Jawa Timur.
Mahasiswa semester satu ini mengambil jurusan S2 Pendidikan Agama Islam dengan beasiswa Lazismu Jatim. Pilihannya mengambil pendidikan di Indonesia juga didorong penuh oleh keluarganya.
Saat ditanya terkait tanggapan tragedi Palestina hari ini ia mengaku itu menjadi sesuatu hal yang sangat mengerikan.
“Saya punya trauma karena sejak kecil saya melihat kematian dimana-mana khususnya anak-anak dan perempuan. Keadaannya sangat tragis hingga hari ini," ujarnya usai mengikuti sholat gaib dengan ratusan mahasiswa dan seluruh civitas akademika UM Surabaya di Masjid kampus pada Jumat (13/10/23).
Sholat gaib tersebut sejalan dengan himbauan PP Muhammadiyah, agar umat Islam di Indonesia melaksanakan sholat gaib dan mendoakan agar perang di Palestina segera berakhir. Sehingga masyarakat dunia hidup damai dan sejahtera.
Sondos berharap akan datang hari dimana negaranya terbebas dari ancaman dan tawanan musuh. Ia berharap dapat menjalani yang damai dan tentram.
Sementara itu Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) M Febriyanto Firman Wijaya mengatakan sholat gaib dan doa bersama menjadi salah satu dukungan seluruh civitas akademika kepada Palestina.
Menurutnya konflik di Palestina menguras tenaga selama bertahun-tahun dan mengundang perhatian masyarakat global.
“Semoga di masa mendatang perdamaian dan ketertiban bisa segera terwujud di seluruh dunia. Sehingga semua masyarakat dunia bisa hidup secara normal dan berdampingan secara damai,”ujar Riyan lagi.
Dalam keterangannya Riyan memberikan beberapa catatan diantaranya :
Pertama, mendesak kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera mengambil langkah-langkah politik dan diplomatik dengan melibatkan pihak-pihak terkait, khususnya Israel-Palestina untuk menghentikan perang, dan melakukan perundingan damai.
Kedua, menyerukan agar Israel tidak memanfaatkan perang ini untuk terus melakukan aneksasi dan agresi terhadap wilayah dan bangsa Palestina demi tegaknya perdamaian di kawasan yang penuh gejolak ini.
Ketiga, meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dan memperkuat langkah-langkah maju dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui Perserikatan Bangsa-bangsa, Organisasi Kerjasama Islam, dan jalur-jalur lainnya.
Keempat, mengimbau kepada semua pihak di tanah air untuk menyikapi perang Israel-Palestina dengan rasional dan arif serta tidak terprovokasi oleh berbagai informasi provokatif, hoaks, dan menyesatkan yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu.
“Solusi fundamental yang tepat untuk palestina adalah memberikan hak mereka untuk merdeka dan berdaulat sebagai sebuah negara,” pungkas Riyan.
Editor : Ali Masduki