get app
inews
Aa Read Next : IKA Unair Resmi Dirikan Chapter Australia, Jejaring Global Alumni Terus Berkembang

Unair Gandeng PEN Surabaya, Rancang Aplikasi Uang Elektronik Untuk Pesantren Bahrul Ulum Jombang

Rabu, 26 Januari 2022 | 12:43 WIB
header img
Program pengabdian masyarakat (Pengmas) ini dikemas dalam topik pengenalan digital marketing, dan pemakaian aplikasi uang elektronik. (Foto: iNewsSurabaya)

SURABAYA, iNews.id - Tri dharma perguruan tinggi terdiri dari tiga komponen, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Salah satu tri dharma tersebut, yaitu pengabdian masyarakat, diwujudkan oleh para dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.

Program pengabdian masyarakat (Pengmas) ini dikemas dalam topik pengenalan digital marketing, dan pemakaian aplikasi uang elektronik untuk menunjang efektifitas transaksi bisnis di lingkungan santri dan pengelola pesantren Tambakberas di masa pandemi Covid- 19.

Tim dosen tersebut adalah Irham Zaki (FEB UNAIR) sebagai ketua tim, dengan anggota Eko Henfri Binugroho (PENS), Ferry Astika Saputra (PENS) dan Denizar Abdurrahman Mi’raj (FEB UNAIR).

Pesantren Bahrul Ulum, merupakan salah satu pesantren tertua dan terbesar di Indonesia.

Pesanten ini dirintis oleh Kyai Abdus Salam pada tahun 1825, dengan jumlah santri saat ini sekitar 15.000 santri.

Pesantren ini juga termasuk di antara pesantren yang melahirkan pahlawan nasional sekaligus tokoh pendiri ormas keislaman terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama, yaitu KH. Abdul Wahab Chasbullah.

Menurut Irham Zaki, kegiatan ini merupakan bagian dari tugas dosen untuk mengabdikan ilmunya di masyarakat.

"Dalam hal ini di komunitas pesantren yang merupakan salah satu pilar pengembangan keilmuan, budaya dan peradaban di Indonesia," terangnya.

Lebih lanjut, kata Zaki, kegiatan ini mengalami sedikit kendala, yaitu merebaknya varian ganas dari Covid-19. Yakni Delta pada medio Juni-September 2021.

Hal ini membuat aktifitas di lokasi pesantren menjadi tidak maksimal.

Namun begitu dengan segala keterbatasannya, tim peneliti berkomitmen untuk pelaksanaan pengabdian ini.

Sedangkan menurut Eko Henfri dan Fery Astika, sebagai tim dosen dari PENS yang membidangi pengembangan aplikasi uang elektronik untuk pesantren, mengatakan bahwa tahapan untuk pembuatan aplikasi ini membutuhkan waktu yang relatif panjang.

Mengingat banyak tahapan yang harus dilalui mulai perancangan desain, pembuatan prototype, pengujian terbatas sampai pada penerapan untuk publik.

Editor : Ali Masduki

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut