Untuk pemberian nama R. Ing. Soekonjono sendiri, kata Bekti, diambil dari tokoh insinyur Surabaya. Dulu, dia merupakan anggota Partai Nasional Indonesia (PNI), dan mendirikan YPTA Surabaya sebagai cabang dari YPTA di Jakarta.
"Beliau adalah dekan pertama Fakultas Teknik Sipil Untag Surabaya, saat itu. Beliau menjadi ketua yayasan mulai tahun 1957-1974," ucap Bekti.
Rektor Untag Surabaya Prof. Mulyanto Nugroho mengatakan, dengan diresmikannya gedung ini akan menjadi pelecut semangat seluruh sivitas akademika di Kampus Merah Putih tersebut.
"Nantinya, perkantoran ini isinya yayasan berikut jajaran rektorat. Jadi, seperti LPPM pun nanti juga pindah di sini semua. Ini adalah ruang perkantoran yang nantinya menjadikan semangat Untag Surabaya supaya maju dan dipercaya oleh masyarakat," tuturnya.
Gedung baru Untag Surabaya dibangun sangat unik. Mirip hotel dengan gambar raksasa Presiden Soekarno dan peta Indonesia. Foto iNewsSurabaya/arif
Prof Nugroho mengungkapkan jika pihaknya tiap tahun telah menerima pendanaan akademik dari Kemendikbudristek. Secara rinci, pada tahun 2021 Untag Surabaya menerima hibah senilai Rp11 miliar.
Di tahun berikutnya, pihaknya kembali menerima hibah senilai Rp16 miliar, dan tahun 2023 ini bertambah menjadi Rp23 miliar. "Ini sinkron antara yayasan dan rektor. Artinya, rektorat juga selalu membangun terkait mutu pendidikan," ujarnya.
Ia menambahkan dari berbagai upaya yang telah dilakukan, kini Untag Surabaya juga sudah berhasil terakreditasi unggul. Bahkan, separuh dari seluruh program studi di Untag Surabaya sudah terakreditasi A.
"Kita sudah submit ke Instrumen Suplemen Konversi (ISK). Insya Allah, 11 prodi yang terakreditasi A, akan kita unggulkan semua. Peresmian gedung ini menjadi semangat kita. Kita berterima kasih kepada yayasan, sudah diberikan fasilitas untuk perkantoran," tuturnya.
Editor : Arif Ardliyanto