SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Mahasiswi Unair atau Universitas Airlangga Surabaya ditemukan tewas dengan kondisi kepala terbungkus plastik di dalam mobil. Sebelum meninggal, korban sempat menulis surat wasiat dan pesan terakhir yang isinya bikin merinding.
Setelah diselidiki, korban ternyata berinisial BC (21), warga Kediri yang tinggal di sebuah apartemen di kawasan Kota Surabaya.
Namun mahasiswi kedokteran hewan ini ditemukan terbujur kaku tewas di dalam mobil dengan plat nomor AG 1484 BY di Kompleks Ruko, di daerah Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu pagi (5/11/2023).
Insiden tersebut sontak bikin gempar warga sekitar. Muncul dugaan korban bunuh diri atau pembunuhan.
Fakta Mahasiswi Unair Tewas
1. Kepala terbungkus plastik dan leher terlakban
Mayat korban yang merupakan mahasiswi Unair jurusan kedokteran hewan ini pertama kali ditemukan oleh seorang satpam.
"Di sini (TKP) tergolong sepi karena meski kawasan ruko tapi banyak yang tak terisi sejak 2017," kata satpam ruko, Yuli.
Saat menemukan korban, satpam terkejut. Pasalnya jenazah korban sudah kaku, seluruh wajahnya terbungkus plastik, dan terlakban di bagian leher.
2. Diduga hirup gas helium
Saat polisi olah TKP, pada tubuh korban terdapat selang yang terhubung ke tabung di sampingnya. Tabung itu rupanya berisikan gas helium.
Dugaan kuat, mahasiswi cantik tersebut tewas setelah menghirup gas helium. Ditambah lagi, wajah korban terbungkus plastik sehingga memungkinkan gas tersebut akan cepat dihirup
3. Pembunuhan atau Bunuh Diri
Dari temuan ini muncul dugaan apakah korban bunuh diri atau malah menjadi korban pembunuhan.
Sementara itu hasil olah TKP, pihak kepolisian tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga, korban tewas bunuh diri lantaran menghirup gas helium yang sudah ia persiapkan sebelumnya.
Meski begitu, polisi tengah melakukan autopsi, kepada tubuh korban di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim. Hingga kini kasus penemuan tewasnya mahasiswi Unair ni masih dalam penyelidikan polisi dari Polresta Sidoarjo.
Editor : Hikmatul Uyun