Tiga Merek Kecap Indonesia Dongkrak Industri Kuliner

JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Di tengah laju perkembangan industri kuliner, tiga merek kecap Indonesia yaitu Nasional, ABC, dan Bango, muncul sebagai pilar-pilar kuat yang telah melintasi waktu lebih dari setengah abad. Mereka tidak hanya menjadi bumbu favorit di meja makan keluarga maupun pedagang gerobakan Indonesia tetapi juga simbol warisan kuliner yang tetap relevan hingga saat ini.

Kecap Nasional yang berdiri di bawah bendera PT Multi Sari Sedap ini bahkan telah menjelma menjadi salah satu kecap terkemuka dan asli Indonesia sejak tahun 1970-an. 

Kecap ini menjadi salah satu kecap manis yang pasti sering dijumpai di meja makan ataupun gerobakan, karena sering digunakan oleh para pemilik usaha. Rasa manis yang tidak mencolok membuat kecap ini pas untuk dikombinasikan dengan bumbu racikan lain. 

Anton Tanuwidjaya, adalah sosok inspiratif yang membawa merek ini dari usaha kecil menjadi bisnis besar yang sukses. Dengan komitmennya terhadap keberhasilan dan keaslian rasa, Anton telah memastikan bahwa Kecap Nasional tetap menjadi pilihan utama di meja makan maupu pedagang serta keluarga Indonesia.

Dengan kurang lebih hampir 50 tahun, Anton Tanuwidjaya berkomitmen untuk menggunakan bahan-bahan asli Indonesia sejak berdiri dan tidak akan pernah berubah. Anton Tanuwidjaya, merenung tentang perjalanan mereknya, mengatakan, 
"Tujuan kami selalu adalah menangkap esensi sejati masakan Indonesia. Kecap Nasional adalah hasil dari tahun-tahun dedikasi untuk melestarikan warisan kuliner yang kaya dari negara kita," ungkapnya.

Kecap Nasional juga kerap keluar dari kerumunan produk kompetitor dengan mengedepankan kandungan baru dalam produknya yaitu Ioudium yang berguna untuk kesehatan. 

Diferensiasi inilah yang membuat penjualan Kecap Nasional semakin meningkat dan berbeda dibandingkan kompetitor besar lainnya. Ditambah, Nasional adalah salah satu merek kecap yang 100 persen pemiliknya asli orang Indonesia di tengah banyaknya produk lokal yang berhasil diakuisisi oleh perusahaan asing.

Editor : Ali Masduki