get app
inews
Aa Read Next : Target Ambisius Partai Gerindra, Ingin Kuasai 24 Daerah dalam Pilkada Serentak di Jatim

Kota Probolinggo Konsisten Tangani Stunting, PKK dan Dinas Kesehatan Serius Intervensi Penderita

Sabtu, 25 November 2023 | 11:49 WIB
header img
Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidina dan Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, dr Nurul Hasanah Hidayati bersama-sama memenuhi target penurunan stunting. Foto iNewsSurabaya/ist

PROBOLINGGO, iNewsSurabaya.id - Kota Probolinggo menjadi wilayah yang sangat konsisten untuk menurunkan jumlah stunting. Probolinggo Kota menargetkan, penurunan angka stunting bisa mencapai 14 persen seperti target yang diinginkan pemerintah pusat. 

Upaya penurunan stunting langsung dipantau langsung Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin. Ia tak sendiri, untuk memenuhi target penurunan stunting selalu ditemani Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, dr Nurul Hasanah Hidayati.

Salah satu kegiatan penyadaran pemberantasan stunting dilakukan dengan menggelar event Internalisasi Pengasuhan Balita. "Acara ini bertujuan untuk penanganan stunting," kata Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin.

Ia menuturkan, banyak sekali gerakan penurunan stunting. Selain Dinas Kesehatan, PKK juga telah melakukan berbagai macam pendampingan untuk keluarga yang beresiko stunting. 

"Kita sudah memberikan saran prasarana untuk 218 posyandu. Saya berharap semua orang tua memperhatikan pola asuh, rajin ke posyandu, supaya stunting yang ada di Probolinggo bisa berkurang," ujarnya. 

Istri Wali Kota Probolinggo ini mengajak semua peserta untuk bersama-sama turut berkontribusi dalam menurunkan angka stunting. Ia menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita di bawah usia lima tahun. Balita yang mengalami stunting memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang dibandingkan dengan rata-rata balita seumur mereka.

“Stunting pada balita adalah masalah gizi kronis yang diakibatkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi sosial ekonomi, gizi calon ibu atau remaja, gizi selama kehamilan, kesehatan bayi, dan asupan gizi yang kurang. Anak-anak yang mengalami stunting biasanya memiliki postur tubuh yang lebih kecil,” jelas Aminah.


Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidina dan Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, dr Nurul Hasanah Hidayati bersama-sama memenuhi target penurunan stunting. Foto iNewsSurabaya/ist

Aminah, yang juga merupakan ibu dari empat anak, menambahkan bahwa balita yang mengalami stunting akan menghadapi kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal di masa depan. Hal ini dapat memengaruhi kualitas sumber daya manusia di generasi mendatang.

Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, dr Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, sesuai data angka stunting di kota, target penurunan nasional tahun 2023 sebesar 14 persen.

"Kami yakin tahun ini bisa menurun sesuai harapan pemerintah pusat, 14 persen," katanya. 

Nurul mengungkapkan, stunting merupakan program prioritas pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah. Program ini telah tertuang dalam perwali juga regulasi dalam SK Tim Satgas Stunting. Regulasi tersebut berkaitan dengan penanganan stunting. 

Banyak gerakan penurunan stunting, salah satunya pemberian sarana dan prasarana posyandu yang digunakan untuk pengukuran dan penimbangan, berat badan balita dan tinggi badan balita agar lebih akurat. 

"Ada pemberian makanan tambahan bagi mereka yang berisiko stunting, kita juga melakukan pendampingan terhadap beberapa keluarga yang beresiko stunting mulai dari calon pengantin dan ibu hamil," papar Nurul. 


Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidina dan Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB Kota Probolinggo, dr Nurul Hasanah Hidayati bersama-sama memenuhi target penurunan stunting. Foto iNewsSurabaya/ist

Menurutnya, penanganan stunting tidak bisa cepat. Sebab, stunting ini proses, jadi tidak bisa misalkan sekarang diintervensi, besok langsung sehat. "Paling tidak kita memberikan upaya dan targetnya memang sesuai target nasional adalah 14 persen. Tapi mudah-mudahan ini bisa tercapai," ujar dia. 

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut