Pada kesempatan ini, Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Indonesia atas upaya-upaya Pemerintah dalam mengatasi perubahan iklim serta dukungan dan kolaborasi dengan pihak swasta.
"Kami berharap inisiatif keberlanjutan kami dapat berkontribusi terhadap prioritas Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan transformasi ekonomi hijau, khususnya pencapaian net zero emissions dan mengurangi dampak lingkungan secara umum,” ujar Vassilis.
Vassilis mengatakan, Sampoerna menempatkan keberlanjutan sebagai bagian utama dari visi perusahaan untuk menciptakan nilai tambah di Indonesia. Prinsip keberlanjutan diwujudkan dalam Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia” dengan mengadopsi kerangka Environmental, Social, and Governance (ESG).
Di berbagai provinsi yang tersebar di pulau Jawa, Sampoerna memiliki tujuh fasilitas produksi yang dioperasikan secara langsung termasuk pabrik produk bebas asap di Karawang.
“Kami berupaya mencapai target karbon netral di seluruh fasilitas produksi pada 2025,” paparnya.
Panel surya di Pasuruan ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung pencapaian tersebut. Pengoperasian panel surya yang akan dikombinasikan dengan boiler biomassa ini dapat mengurangi emisi lingkup-1 (gas alam) sekitar 67 persen dan mengurangi emisi lingkup-2 (listrik) sekitar 24 persen.
Sebelumnya, Sampoerna telah menggunakan sumber energi ramah lingkungan yang bersumber dari penggunaan panel surya sejak 2017 bagi fasilitas produksinya di Surabaya, Malang, dan Karawang serta pembangkit listrik terbarukan PLN. Sebagai hasilnya, pada tahun 2022, seluruh pasokan listrik untuk fasilitas produksi Sampoerna sepenuhnya (100%) berasal dari energi bersih.
Sederet inisiatif Sampoerna dalam aksi lingkungan ini merupakan bagian dari transformasi atas sumber listrik yang diperlukan oleh fasilitas produksi Sampoerna sebagai upaya untuk dapat menggunakan energi baru dan terbarukan seutuhnya. Hal ini merupakan langkah penting dalam upaya Sampoerna mencapai target netralitas karbon di fasilitas produksinya pada tahun 2025.
Inisiatif ini juga disertai dengan penanaman 999 pohon di area pabrik Sampoerna di Pasuruan. Beragam inisiatif keberlanjutan Sampoerna telah membuahkan penghargaan PROPER oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk dua fasilitas produksi Sampoerna, yaitu peringkat Hijau untuk Pabrik Pasuruan dan peringkat Biru untuk Pabrik Karawang.
Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama 110 tahun di Indonesia, komitmen Sampoerna untuk menciptakan nilai di Indonesia juga diwujudkan melalui investasi berkelanjutan. Secara total, sejak tahun 2005, Sampoerna telah berinvestasi investasi lebih dari US$6,3 miliar.
Terbaru, Sampoerna merealisasikan tambahan investasi di awal tahun 2023 dengan fasilitas produksi baru untuk produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat dengan fokus ekspor ke Kawasan Asia Pasifik dan pasar domestik. Realisasi investasi ini merupakan upaya Sampoerna untuk turut mendukung prioritas pemerintah dalam mendorong investasi, meningkatkan ekspor barang jadi bernilai tinggi, dan hilirisasi industri dengan melibatkan lebih dari 20.000 petani tembakau dan cengkeh, serta sekitar 1.700 pemasok barang dan jasa dari Indonesia.
“Sampoerna mewujudkan komitmen penciptaan nilai tambah ekonomi dan dampak sosial dengan peningkatan kapasitas penelitian, pengembangan produk bebas asap berlandaskan sains, penyerapan tenaga kerja berketerampilan tinggi,
pembelian pasokan tembakau lokal, pemberdayaan UMKM, pengoperasian pusat layanan digital, dan peningkatan kinerja ekspor. Serta yang tak kalah penting, kami menyinergikan kegiatan operasional kami dengan upaya peningkatan kualitas lingkungan sehingga turut mendukung Pemerintah dalam mewujudkan Ekonomi Hijau,” tutup Vassilis.
Editor : Arif Ardliyanto