SURABAYA, iNews.id – Baru-baru ini Presiden Joko Widodo mengungkapkan, angka stunting turun sebesar 14 persen pada 2024 mendatang.
Menanggapi hal itu, Dosen Kebidanan FK UNAIR, Farida Fitriana, mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) lewat webinar yang digagas oleh kelompok 149 mahasiswa KKN-BBM UNAIR.
“Bayi lahir di dunia bukan tidak mungkin tanpa proses persalinan, kemudian berlanjut masa bayi. Terhitung 270 hari dalam kandungan dan 730 hari pasca kelahiran itulah yang dinamakan 1000 HPK,” jelas Farida.
“Ini termasuk fase kunci yang perlu diperhatikan dengan baik agar tidak terjadi gangguan gizi kronik seperti stunting,” imbuhnya.
Mengenal makna stunting lebih jauh, Farida menjelaskan bahwa stunting bagian dari kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan berat dan panjang tubuh yang tidak sesuai standar umur.
“Berat badan bayi yang baru lahir, kurang dari 2500 gram dan panjangnya kurang dari 48 sentimeter, itu perlu diwaspadai sebagai ciri stunting,” ucapnya.
BACA JUGA:
Potret Kader Kesehatan, Door to Door Pastikan Balita Tumbuh Kembang dengan Baik
Ia menjelaskan alasan panjang dan berat tubuh saja sangat diperhatikan, karena stunting itu dapat menghambat kecerdasan dan memicu penyakit.
“Stunting berpengaruh pada perkembangan otak dan keberhasilan pendidikan, bahkan bisa meningkatkan risiko penyakit yang tidak menular, seperti diabetes, stroke, dan jantung,” paparnya.
Editor : Ali Masduki