get app
inews
Aa Text
Read Next : Target Ambisius Partai Gerindra, Ingin Kuasai 24 Daerah dalam Pilkada Serentak di Jatim

H-17 Dana Pilkades Probolinggo Belum Cair, Panitia Resah

Selasa, 01 Februari 2022 | 21:07 WIB
header img
Panitia pemilihan pilkades resah, karena dana pelaksanaan pilkades belum juga cair.

PROBOLINGGO, iNews.id -  Pencoblosan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahap II dilaksanakan 17 hari lagi, terhitung Selasa (1/2/2022). Panitia pemilihan pilkades resah, karena dana pelaksanaan pilkades belum juga cair.

Padahal, pilkades kali ini diikuti 250 desa se-Kabupaten Probolinggo. Jika anggaran pelaksanaan tak cair, ditakurkan pelaksanaan akan terganggung bahkan tidak bisa digelar.

Sekertaris Panitia Pemilihan (Panlih) Kepala Desa Asembagus, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Rofi'i mengatakan, pihaknya sudah melakukan  pengajuan proposal dana pilkades oleh desa beberapa waktu lalu. Untuk dana silpa yang bersumber dari dana Dana Desa itu sudah diajukan sejak 24 Januari 2022 lalu. Kemudian untuk proposal dana pilkades yang bersumber dari APBD sudah diajukan pada 28 Januari 2022 lalu. "Tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda realisasi dananya," terang pria yang juga sebagai Sekdes Asembagus itu.

Sejauh ini, ia dan anggota yang lain masih menggunakan uang pribadi dalam menyedikan keperluan pilkades. Seperti membuat baner pengumuman, rapat pleno, pembentukan dan bimbingan teknik para petugas KPPS yang berjumlah 84 orang yang akan bertugas di 7 TPS."Sudah sekitar Rp3 jutaan yang kami talangi," jelasnya. 

Hal tersebut juga dirasakan Sekertaris Panlih Desa Tamansari, Kecamatan Kraksaan, Abdul Hadi. Ia mengaku kalau saat ini pihak panitia sudah mengeluh, karena setiap ada kegiatan, pengadaan baner dan pengadaan surat suara masih menggunakan uang pribadi para panitia.

"Dari awal hingga hari ini kami gantian nalangi menggunakan uang pribadi mas, semisal hari ini saya, kegiatan besoknya panitia lainnya," ucap Hadi.

Mereka mengatakan kalau dana tersebut tidak sampai cair dalam minggu ini. Akan menjadi bumerang, dimana diperkirakan panlih akan mogok kerja. Karena sudah kehabisan uang untuk menalangi kegiatan demi kegiatan. 

Sementara itu, Kabid Penataan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Nur Rachmad Sholeh, saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp mengatakan kalau sebenarnya sudah ada 90 persen desa yang sudah cair, dan tersisa 10 persen lagi.

Menurutnya, kunci cairnya dana pilkades adalah APBDes. Dimana jika APBDes sudah selesai maka akan segera cair. Namun jika APBDesnya masih belum selesai, maka keuangan untuk biaya pilkades juga tidak akan cair.

"Kalau belum selesai, uangnya mau di tranfer kemana, masak ke ketua panlih silahkan konfirmasi ke Desa Krejengan dan Desa Tongas mas", pungkasnya.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut