SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 terancam tak berjalan mulus. Dikabarkan ratusan calon KPPS yang ada di Surabaya tak lolos seleksi, mereka tidak mampu memenuhi keinginan KPU.
Sebagaimana diketahui, KPU Kota Surabaya menerapkan aturan ketat. Calon anggota KPPS harus melewati tes yang ditetapkan, mulai tes wawancara, berhitung, hingga kesehatan. Tes yang ditetapkan, banyak yang tidak lolos tes-tes yang ditetapkan.
"Dari 77 peserta tes calon KPPS, hampir 30℅ tak lolos. Peserta tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh KPU," kata Ketua RT 07 RW 04 Manukan Kulon Surabaya, Hendro Djatmiko.
Hendro menuturkan, peserta yang tidak lolos kebanyakan bermasalah dengan kesehatan. "Ada yang bermasalah dengan tekanan darah tinggi dan kolesterol. Puskesmas sekarang ketat," ujarnya.
Saat ini, ungkap Hendro, kabarnya banyak calon KPPS yang ditolak. Dulu proses pendaftarannya dilakukan melalui RT atau RW, dan banyak orang yang lolos. "Sekarang mereka (KPPS) harus melewati tes interview, KPU akan melihat kemampuan calon KPPS. Jadi menjadi anggota KPPS itu tidak mudah," ungkap dia.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya mulai membuka pendaftaran anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 untuk Panitia Pemungutan Suara (PPS). Dimana dibutuhkan sebanyak 57.169 personil KPPS untuk seluruh wilayah Kota Pahlawan.
Komisioner KPU Surabaya Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM Subairi dikonfirmasi, Rabu (13/12/2023). "Dimana nantinya akan ada tujuh orang KPPS yang mengisi per TPS. Dan jumlah Tempat Pemungutan Suara atau TPS yaitu 8.167 TPS se Surabaya. Berarti membutuhkan 57.169 KPPS," katanya.
Subairi menjelaskan, bahwa peserta calon KPPS bisa mendaftar langsung ke kelurahan atau sekretariat PPS secara manual. "SDM itu tentunya sangat banyak, sehingga kami butuh masyarakat yang memenuhi syarat. Silakan mendaftarkan diri di PPS atau di sekretariat PPS atau di kelurahan untuk bersama-sama kita mengusung pemilu," katanya.
Mantan wartawan ini menyadari untuk mendapatkan 57.169 orang KPPS tidak lah mudah. Namun pihaknya optimistis karena turut dibantu Bawaslu dalam melakukan perekrutan pengawas TPS. Selain KPPS dan pengawas dari Bawaslu, juga ada 2 orang dari Linmas Pemkot Surabaya yang akan menjaga TPS. Linmas yang dilibatkan ada sekitar 16 ribu lebih.
Sementara honor yang akan diterima berbeda-beda. Ketua KPPS akan mendapat honor Rp 1,2 juta dan anggota Rp 1,1 juta untuk masa kerja 1 bulan. Pendaftarannya cukup mudah karena kebutuhannya mencapai 57 ribu lebih. Dibuka dari 11-20 Desember 2023, dengan syarat-syarat membawa dokumen pribadi ke kantor kelurahan setempat.
KPU Surabaya juga mengantisipasi hal-hal krusial lain. Berkaca dari pesta pemilu 2019 yang cukup banyak menelan korban jiwa karena KPPS kelelahan. Untuk itu pihaknya meminta surat keterangan sehat. Usia KPPS juga dibatasi maksimal 55 tahun. Karena anggota KPPS yang meninggal pada pemilu 2019 rata-rata berusia di atas 51 tahun.
Editor : Arif Ardliyanto