SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kegiatan mimbar bebas sekaligus nonton bareng (nobar) Debat Perdana Calon Wakil Presiden di Posko Pandegiling Surabaya, direspon positif berbagai pihak. Termasuk tokoh-tokoh aktifis PDI Pro Mega (ProMeg).
Intoyo, salah satunya. Aktifis Promeg Posko Pandegiling di era alm Ir Sutjipto ini begitu antusias mendatangi kegiatan yang digelar kali kedua itu.
"Sangat senang sekali. Ini kegiatan membangkitkan kembali untuk tetap menjaga dan mengawal PDI Perjuangan di Surabaya," terangnya, Jumat (22/12/2023).
Menurut pria berusia 74 tahun ini, mimbar bebas adalah 'alat perjuangan' sekaligus menjaga marwah Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Menurut Intoyo, Surabaya adalah barometer pergerakan partai berlambang kepala banteng moncong putih. "Nek onok ngene iki kudu rutin digelar. (Kalau ada begini harus rutin digelar)," ujarnya.
Di masa orde baru, perjuangan dan pergerakan aktifis ProMeg begitu militan. Bergotong royong dan kompak dalam pergerakan.
"Bukan saya meremehkan yang sekarang. Tapi prihatin jika kegiatan (Posko Pandegiling) dinilai tidak menyatu dengan partai," ungkap warga Simosidomulyo Surabaya itu.
Terpisah Koordinator Posko Pandegiling Surabaya Jagad Hariseno merasa terhormat atas dukungan dari Aktifis ProMeg.
Mas Seno (Jagad Hariseno) menjelaskan, hingga hari ini perjuangan Posko Pandegiling masih tetap satu barisan dalam mengawal tegaknya demokrasi.
"Menjaga marwah, mengawal tegaknya demokrasi dan menjawab seruan Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri," terang Mas Seno.
Dengan adanya respon dan dukungan positif, kegiatan mimbar bebas ini dikatakan putra sulung Ir Sutjipto akan rutin digelar. "Tetap berjalan sesuai rencana," pungkas Mas Seno
Editor : Ali Masduki