get app
inews
Aa Read Next : Ratusan Kiai Kampung Rejo Semut Ireng Sragen Gelar Konsolidasi di PPTQ Kiai Abdul Jalil

Jejak Keislaman Jenderal LB Moerdani, Dari Pondok Pesantren Hingga Panglima Tertangguh di Indonesia

Senin, 01 Januari 2024 | 06:26 WIB
header img
Jenderal LB Moerdani dari Pondok Pesantren Hingga Panglima Tertangguh di Indonesia. Foto iNewsSurabaya/ist

JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Kisah mengejutkan merembes dari masa lalu Jenderal TNI Leonardus Benyamin Moerdani, yang dikenal sebagai sosok kontroversial dan dianggap sebagai jenderal anti-Islam oleh banyak orang. Siapa sangka, di balik karir militernya yang gemilang, Moerdani pernah mengenal kehidupan di pondok pesantren.

Benny, panggilan akrab LB Moerdani, lahir pada 2 Oktober 1932 di Cepu, Blora, Jawa Tengah. Sejak kecil, dia memiliki latar belakang keluarga yang beragam agama, dengan ayahnya, RG Moerdani, seorang muslim, dan ibunya, Jeanne Roech, seorang peranakan Jerman beragama Katolik. Meskipun berbeda agama, keluarga ini mempertahankan keberagaman, dan anak-anaknya dibaptis sejak kecil.

Sebelum menikah dengan Jeanne, Moerdani Sosrodirdjo telah memiliki tiga anak laki-laki dari istri pertamanya yang meninggal dunia. Dengan Jeanne, lahir Benny Moerdani dan saudara-saudaranya. Di keluarga besar itu, Benny merupakan anak ke-6 dari 13 bersaudara. Jika ditarik dari garis ibu kandung (Jeanne Roech), Benny anak ke-3 dari 10 bersaudara.

Kehidupan era kolonial Belanda serba sulit. Benny kecil kerap berpindah-pindah tempat tinggal mengikuti tugas bapaknya. Pada masa itu, selain Cepu, Moerdani Sosrodirdjo pernah ditugaskan ke Semarang, Solo, hingga Bojonegoro. Mengingat situasi ekonomi zaman perang sangat susah, ditambah keluarga yang makin banyak, beban keluarga pun kian berat.

Pada 1930-an akhir hingga awal 1940-an, Benny dititipkan di Cepu. Di kota kecil penghasil minyak itu dia tinggal di rumah mertua ayahnya dari istri pertama.

"Di sana Benny sempat ikut mondok di Pondok Pesantren Assalam. Pondok yang dikelola Kiai Usman itu berjarak kurang dari 1 km dari rumah mertua ayahnya," tutur Arief Usman, salah satu pengurus pondok yang juga cucu Kiai Usman dikutip dari Okezone. 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut