Cerita Arief ini tertuang dalam karya akademik Aulia Farah dari UNJ bertajuk “L.B Moerdani: Karier Militer dari Tentara Pelajar sampai Panglima ABRI (1945-1988)”, dikutip Minggu (31/12/2023).
Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid punya kisah tersendiri mengenai masa-masa Benny ‘nyantri’ di pondok tersebut. Kendati lahir, dibaptis kemudian menganut Katolik sebagaimana ibunya, berada di Pesantren Assalam bagi Benny ternyata memberikan kegembiraan.
Apa yang dirasakannya itu lantas diceritakan kepada Gus Dur, kelak ketika dia mengajak mantan ketua umum PBNU itu jalan-jalan ke Blora.
“Itulah masa yang paling berbahagia dalam hidupnya karena ia tinggal di sebuah pondok pesantren,” ucap Gus Dur dalam tulisannya ‘Orang Besar’, yang diunggah laman Gusdurian. Gus Dur mula-mula mengenal Benny pada 1975 pada suatu acara.
Pertemuan pertama itu, bagi Gus Dur, tak seperti dipersepsikan banyak orang. Benny yang oleh mayoritas publik dianggap angker dan misterius karena tak banyak senyum, justru sebaliknya.
Menurut cucu pendiri NU Hadratusyekh Hasyim Asyari ini, jenderal ‘bertampang besi’ tersebut dengan ramah berbincang mengenai banyak hal, termasuk tentang pondok pesantren.
“Penulis agak terkejut, karena dia mengenal liku-liku pondok pesantren, dan menganggapnya sebagai institusi yang perlu tetap dipertahankan wujudnya di negeri kita,” tutur Gus Dur.
Editor : Arif Ardliyanto