Menurutnya, kini presiden sedang berupaya melakukan berbagai cara supaya pasangan capres yang dia dukung bisa memenangi pilpres 2024. Jokowi tidak bisa berperan sebagai negarawan yang adil dan jujur pada pemilu ini.
"Dia lebih sebagai politisi yang tricky memanfaatkan popularitas, kedudukannya sebagai presiden untuk memenangkan pasangan anaknya. Dia melakukan apapun dengan cara apapun agar pasangan capres yang dia dukung menang, atau selamat dari kekalahan. Apa hal seperti itu normal? Setelah kasus MK, semakin banyak bukti nyata yang dilakukan tanpa malu oleh presiden secara terang terangan telah berpihak," katanya.
Henri juga menyoroti peristiwa pada Selasa (31/10/2023), saat baliho Ganjar-Mahfud di sekitar Balai Budaya Batubulan, Gianyar, Bali, dicopoti menjelang kedatangan Jokowi. Tindakan tersebut sangat berbeda dengan saat Jokowi melakukan kunjungan ke Banten.
"Tapi giliran dia ke Banten bagi bagi bansos, sepanduk capres 02 terpasang bertebaran di sana. Ada perlakuan tidak sama dan tidak adil," imbuhnya.
Seperti diketahui, Presiden RI Jokowi melakukan kunjungan di Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang, Senin (8/1/2024). Kunjungan Jokowi ke Banten untuk memberikan pengarahan kepada ratusan kepala desa terkait pengelolaan dana desa.
Di sepanjang jalan menuju lokasi acara, terdapat puluhan spanduk capres nomor urut 2 terbentang di sepanjang jalan. Selain itu, tepat di depan pintu masuk lokasi kegiatan, sejumlah alat peraga kampanye (APK) atau spanduk pasangan Prabowo-Gibran tampak terbentang dengan ukuran besar di sejumlah titik.
Satu di antaranya spanduk wajah Prabowo-Gibran dengan tulisan 'Bersama Indonesia Maju' terpasang tepat di samping spanduk bertuliskan 'Terima Kasih Bapak Presiden Joko Widodo' arah pintu masuk lokasi kegiatan.
Editor : Arif Ardliyanto