SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Mahfud MD, calon wakil presiden nomor urut 3 melakukan safari politik ke Surabaya, Rabu (10/1/2024) malam. Salah satu tempat yang disambangi adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela.
Kedatangan Prof. Mahfud di Gereja Katolik setelah acara 'Tabrak Mahfud' disambut baik oleh Romo Paroki Santa Maria Tak Bercela Surabaya, Benediktus Prima Novianto Saputro, dan juga Ketua Pemuda Katolik Surabaya, Albert Kurniawan.
Kunjungan Mahfud ini dilakukan untuk mendengarkan aspirasi dan permasalahan yang terjadi, serta untuk meyakinkan bahwa politik identitas yang terjadi di Tahun 2017 dan 2019 tidak akan terulang.
"Indonesia itu negara inklusif, tidak boleh ada esklusivitas dalam beragama, sehingga tafsiran konstitusi setiap orang berhak memeluk agama dan beribadah, artinya setiap agama harus dilindungi tanpa melihat berapa pengikutnya, tidak ada mayoritas dan minoritas,” ujar Mahfud MD di Surabaya, Rabu (10/1/2024).
Ketua Pemuda Katolik Surabaya, Albert Kurniawan, mengapresiasi kedatangan Mahfud MD. Ia bilang, hal ini sebagai sebuah tindakan kongkrit untuk menunjukan sebuah keterbukaan akan kritik serta melihat perbedaan sebagai sebuah kewajaran di Indonesia.
"Kedatangan Prof Mahfud merupakan sebuah bentuk kongkrit, yang mana sebagai seorang pemimpin, beliau ingin datang dan mendengar permasalahan yang ada serta harapan bagi Indonesia. Ini juga sebuah bentuk kepemimpinan yang inklusif dan mendinginkan yang perlu menjadi contoh bagi pemimpin yang pernah menggunakan politik identitas sebagai alat politik untuk meraih kekuasaan terlebih pada tahun 2017 dan 2019," tegasnya.
Sementara Kepala Pastor Paroki Santa Maria Tak Bercela Surabaya, Benediktus Prima Novianto Saputro juga mengapresiasi Mahfud MD yang masih sempat untuk menyambangi gereja di tengah sibuk jadwal safari politik.
"Terima kasih Prof Mahfud sudah datang. Tidak menduga dan senang sekali ada perhatian dan menyinggung soal keamanan. Kami sungguh sangat terjaga, keamanan lebih baik dan terima kasih ini kerja keras dari pemerintah dan masyarakat," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki