Mahasiswa bekerja sama merancang dan membangun tong komposter. Pemilihan material yang ramah lingkungan dan mudah didaur ulang menjadi langkah awal mereka untuk mengurangi dampak lingkungan. Setelah selesai, dilakukan pelatihan bagi warga desa tentang cara efektif menggunakan tong komposter. Penekanan diberikan pada praktik-praktik terbaik dalam pemilahan sampah organik dan pengelolaan kompos. Melalui penggunaan komposter, diharapkan dapat terjadi penurunan signifikan dalam jumlah sampah organik yang berakhir di tempat pembuangan akhir, sehingga mengurangi tekanan pada lingkungan.
Sebelum inovasi mahasiswa hadir, Heru selaku kepala Desa Dilem mengatakan, dirinya selama ini menggunakan tetes tebu untuk menggantikan peranan bakteri pengurai.
“Selama ini kita bisa menggunakan tetes tebu, karena bisa menggantikan peranan bakteri pengurai dari cairan M4.” kata Heru
Program pembuatan tong komposter ini bukan hanya solusi teknis semata, melainkan upaya bersama untuk meningkatkan kesadaran dan kemandirian masyarakat. Dengan kolaborasi antara mahasiswa UNTAG Surabaya, pemerintah desa, dan masyarakat, diharapkan Desa Dilem dapat bertransformasi menjadi lingkungan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Penulis: Seluruh Anggota Kelompok R11
Editor : Arif Ardliyanto