get app
inews
Aa Text
Read Next : Program Makan Bergizi Gratis, ICMI Jatim Sampaikan Rekomendasi untuk Optimalisasi Program

AS Batasi Ekspor Chip AI, Indonesia Harus Mandiri Teknologi

Senin, 13 Januari 2025 | 10:24 WIB
header img
Ilustrasi chip kecerdasan buatan (AI). Foto/Freepik

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Rencana Amerika Serikat (AS) membatasi ekspor chip AI (kecerdasan buatan) ke sejumlah negara, termasuk Indonesia, menimbulkan kekhawatiran sekaligus peluang. Pakar menilai, ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat kemandirian teknologi dan mengurangi ketergantungan pada impor.

"Pembatasan ekspor chip AI ini bukan hanya isu geopolitik, tetapi juga tantangan besar bagi kemajuan teknologi dan transformasi digital Indonesia," ujar Ulul Albab, Akademisi Universitas Dr. Soetomo Surabaya. Namun, kata dia, di balik tantangan ini tersimpan peluang emas untuk membangun ketahanan teknologi nasional.

Ketua ICMI Jawa Timur ini menjelaskan, ketergantungan Indonesia pada teknologi asing, khususnya chip AI yang digunakan di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, dan manufaktur, menciptakan kerentanan. 

"Dalam teori ekonomi internasional, ini disebut ketergantungan struktural, yang berisiko menghambat perkembangan sektor teknologi domestik jika negara pemasok membatasi ekspor," tambahnya.

Ia menyoroti pentingnya peningkatan investasi dalam riset dan pengembangan (R&D) sebagai kunci utama. 

"Pemerintah harus mengalokasikan anggaran lebih besar untuk R&D di bidang chip dan AI, serta mendorong kolaborasi antara pemerintah, universitas, dan perusahaan teknologi lokal," saran Ulul Albab.

Selain merekomendasikan peningkatan investasi dalam riset dan pengembangan, Ulul Albab juga menekankan pentingnya beberapa langkah strategis lainnya. 

Di antaranya adalah kolaborasi yang erat antara sektor publik dan swasta, dengan pemerintah memberikan insentif bagi perusahaan swasta untuk berinvestasi dalam riset AI dan membangun fasilitas produksi chip AI lokal. 

Hal itu diyakini dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan mempercepat pengembangan teknologi dalam negeri.

Lebih lanjut, Ulul Albab menegaskan mengenai perlunya kebijakan ketahanan digital nasional yang komprehensif, termasuk kebijakan data lokal, untuk mendukung keberlanjutan dan kemandirian teknologi domestik. 

Ia juga mendorong pemanfaatan teknologi lokal yang lebih terjangkau dan sesuai kebutuhan, serta menekankan pentingnya menjaga keseimbangan hubungan perdagangan internasional untuk menghindari ketergantungan pada satu negara pemasok teknologi.

"Pembatasan ekspor chip AI ini harus menjadi alarm bagi kita," tegasnya.

Menurut Ulul Albab, saatnya Indonesia berinvestasi serius dalam inovasi lokal dan membangun ekosistem teknologi yang mandiri dan berkelanjutan. 

"Kita punya potensi, kita punya SDM yang mumpuni, tinggal bagaimana kita mengoptimalkannya," tandas Ulul Albab

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
icon news update
Berita Terkini
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut