get app
inews
Aa Text
Read Next : Mendekati Coblosan, PDI Perjuangan Surabaya Ajak Masyarakat Pilih Pemimpin Pro Rakyat

Ulang Tahun Megawati, PDI Perjuangan Surabaya Adakan Doa Bersama Ratusan Anak Yatim Piatu

Rabu, 24 Januari 2024 | 08:13 WIB
header img
PDI Perjuangan Surabaya Adakan Doa Bersama Ratusan Anak Yatim Piatu saat ulang tahun Megawati. Foto iNewsSurabaya/ist

Adi mengatakan, peringatan ulang tahun Megawati ke-77 tahun ini terasa lebih spesial. Megawati dikenal sebagai sosok yang kokoh pendirian terhadap konstitusi, hukum, dan etika kebangsaan. 

Saat ini, lanjut Adi, Indonesia tengah melaksanakan pemilu dalam suasana prihatin. Ancaman terhadap demokrasi berada di depan mata, terutama dengan adanya intimidasi yang dilakukan terhadap rakyat. “Ibu Megawati dalam kampanye di Bandung kemarin sudah mengingatkan kepada kami agar berani melaporkan jika ada intimidasi,” kata Adi.

Menurut Adi, ancaman terhadap demokrasi tidak bisa dibiarkan. “Jangan sampai demokrasi di Indonesia menjadi yatim piatu karena ditinggalkan warganya, akibat suasana menakutkan yang muncul hari ini. Demokrasi tidak boleh dibiarkan mati di dalam kegelapan,” katanya.

Adi mengatakan, anak-anak yatim piatu sesungguhnya memiliki ketulusan dan kekuatan dalam doa. “Anak-anak itu ditempa oleh kehidupan. Mereka tegar dan kokoh dalam menghadapi hidup. PDIP Kota Surabaya juga akan senantiasa mengawal kebijakan yang melindungi dan memberdayakan anak-anak yatim, mulai dari sektor pendidikan hingga kesehatan,” katanya.

Adi mengatakan, kader-kader PDIP dan anak-anak yatim piatu bersyukur atas hari ulang tahun Megawati. Mendoakan putri Bung Karno itu dikaruniai panjang umur, sehat selalu, diberikan kekuatan dan diberkati Tuhan YME. 

“Ibu Megawati telah menginspirasi banyak orang. Kokoh dalam prinsip,  menjaga konstitusi dan demokrasi. Kami turut berbahagia dan bersyukur telah dibimbing beliau. Ibu Megawati mengajarkan pada kami untuk selalu setia di garis depan perjuangan,” katanya.

Megawati membuat begitu rakyat kagum dengan keteguhan hatinya pada kedaulatan rakyat dan keutuhan sekaligus persatuan negara Indonesia. “Ibu Megawati  dan PDIP menolak perpanjangan jabatan presiden dan masa jabatan tiga periode. Konstitusi mematok 2 kali, dan selesai. Ibu Megawati dan PDIP kokoh dalam sikap itu,” kata Adi Sutarwijono.

“Meskipun membawa konsekuensi dalam Pemilu dengan munculnya tekanan serta intimidasi, namun kokohnya Ibu Mega terhadap konstitusi itulah yang menjadikan beliau tampil sebagai penjaga demokrasi,” katanya. 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut