SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Presiden Jokowi menyatakan bahwa Presiden dan Menteri boleh berpihak di dalam pemilihan presiden, sepanjang tidak menggunakan fasilitas negara, seluruh anak muda dari Tim Pemenangan Muda (TPM) Ganjar – Mahfud menggelengkan kepala dan tercengang akan hal ini.
Menurut Aryo Notowidigdo, Bendahara TPN Deputi YZ atau TPM, seorang pemimpin sudah seharusnya menjadi sosok inspiratif, contoh bagi orang lain, termasuk generasi muda bangsa ini.
"Namun, sikap Presiden Jokowi kemarin tentu menuangkan banyak pertanyaan mengenai etik, karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa sesuatu yang legal pun belum tentu etis," katanya.
Apalagi, Presiden Jokowi memiliki kepentingan langsung dengan pemenangan Pemilu 2024. Sebab anak kandungnya, Gibran Rakabuming Raka adalah Calon Wakil Presiden nomor urut 2, mendampingi Prabowo Subianto.
Padahal, netralitas aparatur negara, adalah salah satu kunci mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang jujur, fair, dan demokratis.
Terlebih, saat memberikan statement ini, Prabowo Subianto berada disebelah Presiden Jokowi.
“Konteks dan optik itu penting. Saat menyatakan pendapatnya, disebelah pak Presiden ada pak Prabowo. Ini pesan tersiratnya seperti menyatakan bahwa pak Presiden mendukung yang ada disebelahnya, jadi jelas bentuk ketidaknetralan," ujar Aryo.
"Kami mewakili anak muda yang masih mementingkan etika, menyayangkan saja hal ini terjadi. Ingat, kita butuh pemimpin yang berintegritas tinggi dan peduli dengan kode etik yang ada. Apakah itu legal? Betul, apakah itu adil dan etis? Tidak,” imbuhnya.
TPM Ganjar-Mahfud mendorong penyelenggaraan pemilu yang adil bagi seluruh pasangan capres – cawapres, dan biarkan rakyat menentukan pilihannya sesuai kata hati masing – masing tanpa adanya kecondongan berpihak dari jabatan tertinggi didalam negara ini.
Generasi Milenial dan Z akan menjadi generasi yang jumlahnya paling banyak memilih di tanggal 14 Februari nanti.
Diharapkan generasi muda dapat melihat bahwa integritas, pro rakyat, dan etika paslon sangatlah penting sebagai tolak ukur dalam menentukan pilihannya.
"Dan tentunya, untuk pemerintahan saat ini, khususnya Presiden Jokowi dapat mewujudkan penyelenggaraan pemilu yang jujur, fair, dan demokratis," tandasnya.
Editor : Ali Masduki