SURABAYA, iNewsSurabaya.id - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menunjukkan komitmennya dalam pengembangan ekonomi lokal. Perusahaan rokok ini memutuskan untuk meresmikan fasilitas produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) Mitra Produksi Sigaret (MPS) terbaru di Dander, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan apresiasi atas kontribusi positifnya terhadap perekonomian daerah. Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menyatakan harapannya terhadap MPS Dander, yang dianggap sebagai solusi cerdas dalam menghadapi transformasi ekosistem digital.
Dia menekankan peran penting industri SKT dan MPS sebagai pendorong utama penyerapan tenaga kerja, khususnya bagi mereka dengan latar belakang pendidikan rendah.
"MPS Dander bukan hanya memberdayakan karyawan, tetapi juga berdampak positif pada keluarga dan masyarakat Bojonegoro. Dengan menguatnya multiplier effect industri SKT, MPS Dander diharapkan akan menjadi pilar kuat dalam mengokohkan perekonomian Kabupaten Bojonegoro," kata Gubernur Khofifah dengan optimis.
Selain itu, lanjut Khofifah, ada harapan yang membahagiakan ketika tenaga kerja yang direkrut sebagian besar adalah perempuan. “Sebab, perempuan yang punya penghasilan akan menjadi ibu bangsa. Jadi perekrutan tenaga kerja perempuan di MPS Dander menegaskan partisipasi perempuan dalam pembangunan,” ucapnya,
Khofifah menyebut Koperasi Kareb sebagai contoh sukses bagi koperasi-koperasi lain.t “Koperasi punya korporasi. Itulah MPS Dander yang menjadi PT Kareb Alam Sejahtera, dan induknya adalah Koperasi Kareb. Mudah-mudahan ini bisa menjadi referensi bagi peran ekonomi koperasi di Indonesia,” jelasnya.
“Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama lebih dari 110 tahun di Indonesia, kami memiliki visi untuk senantiasa berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan mendorong hilirisasi di industri tembakau, melakukan investasi jangka panjang, dan penyerapan tenaga kerja demi menciptakan nilai tambah berkelanjutan. Tambahan kemitraan ini adalah salah satu upaya kami untuk mewujudkan visi tersebut,” kata Kepala Bagian SKT Sampoerna, Sinta Hartanto.
Dengan tambahan serapan tenaga kerja sebanyak lebih dari 3.000 orang di MPS Dander serta tambahan serapan di berbagai pabrik dan MPS lainnya, total tenaga kerja Sampoerna saat ini mencapai lebih dari 80.000 orang, secara langsung dan tidak langsung, di mana sekitar 90% di antaranya adalah pekerja fasilitas produksi SKT.
“Di samping perluasan kemitraan dengan pengusaha daerah/koperasi setempat serta total serapan ribuan tenaga kerja, penambahan pabrik Sampoerna dan MPS juga akan meningkatkan penyerapan bahan baku tembakau dan cengkih dari petani Indonesia. Penggunaan bahan baku rokok buatan tangan membutuhkan dua kali lebih banyak tembakau dan cengkih dibandingkan rokok buatan mesin,” jelas Sinta.
Editor : Arif Ardliyanto