Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menjelaskan, setelah dilakukan pendataan, setiap gamis akan diberi penawaran untuk diberi beasiswa hingga ke jenjang perguruan tinggi. Setelah itu, akan ditempatkan ke Asrama Anak Asuh Bibit Unggul di Kalijudan.
Bagi siswa yang masih duduk di bangku SD-SMP, masih bisa tinggal di rumahnya masing-masing, tanpa harus tinggal di asrama, namun sekolahnya tetap dalam pemantauan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Sedangkan bagi siswa SMA dan mahasiswa, akan ditempatkan di Asrama Anak Asuh Bibit Unggul di Kalijudan.
“Salah satu (cara) IPM naik itu adalah lama sekolah. Sehingga nanti, insyaallah setiap satu keluarga miskin itu kita tanya siapa yang mau dijadikan sampai mahasiswa, sampai kuliah. Nah, itu nanti kita tempatkan di Kalijudan,” jelasnya.
Wali Kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu menambahkan, Pemkot Surabaya telah menyiapkan 400 lebih kuota beasiswa untuk keluarga miskin. Dengan menghidupkannya kembali asrama tersebut, ia berharap, IPM di Kota Surabaya akan semakin meningkat ke depannya. “Insyaallah IPM kita harus naik, karena IPM ini menurut saya jauh lebih penting,” pungkasnya
Editor : Arif Ardliyanto