Yusuf memastikan, Dindik Surabaya telah siap menyambut kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran baru 2024/2025 mendatang. Sebelumnya ia mengatakan, penerimaan siswa ABK nantinya dilakukan dengan sistem zonasi melalui jalur afirmasi, yakni 15 persen dari kuota Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Ia menambahkan, dengan menerapkan sistem zonasi, maka akan mempermudah wali murid dalam menentukan jarak sekolah. “Agar tidak terlalu jauh, karena mereka (ABK) perlu pendampingan. Sebab, jarak rumah dengan sekolah juga berpengaruh bagi anak-anak,” imbuhnya.
Di kesempatan lain, Yusuf juga pernah menyampaikan, penerimaan siswa inklusi adalah bagian dari mendukung program Wali Kota Eri Cahyadi dalam mewujudkan Surabaya Kota Layak Anak (KLA) Dunia. Ia menyampaikan, indikator untuk menuju Surabaya KLA Dunia, harus memberikan hak yang sama terhadap anak inklusi dalam mengakses pendidikan.
“Harapannya sekolah menjadi ramah, nyaman dan menyenangkan dalam semua pembelajaran, dasarnya adalah lingkungannya disekolah yang bersifat rekreatif tapi edukatif,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto