JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Nenek Nilem, yang telah setia mengenakan cincin kesayangannya selama 15 tahun, mengalami malapetaka ketika cincin tersebut tidak bisa dilepas dari jari manisnya. Sunardi (53), anak Nilem, mengungkapkan keputusasaannya saat mencoba melepaskan cincin itu sendiri, hanya menyebabkan jari ibunya semakin bengkak dan terluka.
"Sudah berusaha dengan berbagai cara, tapi sia-sia," kata Sunardi, sambil menceritakan perjuangannya pada Selasa pagi.
Pada Senin malam, Sunardi dan istrinya membawa Nilem ke Pos Damkar Jombang, takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Di sana, mereka harus mengambil keputusan berat: memotong cincin kesayangan Nilem.
Nenek yang biasanya lembut saat memijat bayi, kali ini tegang dan menangis karena rasa sakit yang tak tertahankan saat petugas mulai memotong cincin menggunakan mesin gerinda kecil. Keluarga dan petugas bekerja sama untuk menenangkan Nilem agar tidak bergerak saat proses pemotongan berlangsung.
"Alhamdulillah, petugas damkar sangat cermat dan berhasil melepaskan cincin tersebut. Ibuku sangat kesakitan sampai menangis," ujar Sunardi, dengan lega setelah peristiwa yang penuh ketegangan itu berakhir.
Koordinator Pos Damkar Jombang, Mashudi mengatakan proses pemotongan cincin di jemari Nenek Nilem menggunakan gerinda mini. Pun air dikucurkan terus menerus agar tidak panas. Butuh waktu sekitar 30 menit hingga cincin terpotong dan terlepas.
"Ada kesulitan karena jari tangan sudah bengkak dan luka saat korban mau melepas sendiri," ujarnya.
Mashudi menegaskan, pihaknya terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang menimpa musibah, termasuk memadamkan kebakaran, penyelamatan satwa liar, evakuasi ular hingga melepaskan cincin warga.
“Kami berharap masyarakat saat ingin melepaskan cincin jangan menunggu bengkak dulu. Silahkan langsung saja datang. Pelayanan itu semua tidak dipungut biaya alias gratis,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto