BLITAR, iNewsSurabaya.id - Pakaian muslim biasanya diproduksi di kota-kota besar. Namun, dari sebuah daerah di Blitar, tepatnya di Kemloko, Sidodadi, Garum, ada usaha yang bisa bersaing di pasar nasional.
Produksi pakaian ini dilakukan Fashicul Chadiq. Ia merupakan pemilik usaha mikro kecil dan menengah dengan nama Hafla Hijub. Dia tak perlu was-was lagi, pakaian muslimnya ditiru dan digandakan oleh orang lain.
‘’Saya sudah menerima Haki (hak atas kekayaan intelektual. Merk yang saya punya sudah terdaftar,’’ kata Fashichul.
Diakuinya, dengan keluarnya Hak dengan nomor pengumuman BRM2263A itu semakin membuatnya bersemangat untuk terus memproduksi baju muslim khusus perempuan itu. Faschichul sendiri sejak 2021 sudah mulai membangun usahanya tersebut.
‘’Saya melakukan riset produk yang mau dijual dari 2021 dan memilih jual produk pakaian wanita,’’ ungkapnya
Nah, barulah pada 2022, jelasnya, dia baru berai memproduksi dengan skala banyak. Diakui Fashichul, usaha itu sudah memproduksi 5.000 pakaian lebih.
‘’Tergantung stok, mana yang habis baru diproduksi ulang. Pasar penjualannya di media sosial, tiktok shop dan shopee,’’ terang Fashichul.
Diakuinya, dia belum mempunyai rencana untuk menembus pasar di pusat perbelanjaan atau mall. Meski, secara kualitas, ucapnya, pakaian muslim wanita yang diproduksinya tak kalah kualitas dengan merek-merek terkenal.
Hanya, salah satu kendalanya adalah tenaga kerja yang membantu mengembangkan Hafla Hijub. Menurutnya, saat ini ada empat orang yang bekerja untuknya. ‘’Dua orang penjahit, 1 admin, dan 1 model,’’ papar Fashicul.
Rencana awal membuat bisnis hijab, lanjutnya, untuk menambah kapasitas output tim konveksi Masterpiece Blitar biar outputnya lebih. Usaha konveksinya itu lebih awal berdiri dan pasarannya sudah sampai ke mancanegara.
Editor : Arif Ardliyanto