SURABAYA, iNews.id - Memetakan kebutuhan belajar, minat dan bakat anak berkebutuhan khusus dapat dilakukan sejak dini oleh para orang tua.
Namun, bagaimana cara melakukan identifikasi pendampingan belajar bagi anak berkebutuhan khusus yang tepat di sekolah inklusi?
Kepala Pendidikan Inklusi Cikal, Husnul Chotimah menjelaskan bahwa sekolah inklusi dapat melakukan beberapa cara dalam mengidentifikasi pendampingan belajar anak berkebutuhan khusus.
1. Observasi dan Asesmen Murid dan Orang Tua Saat Pendaftaran
Cara pertama yang dapat dilakukan oleh sekolah inklusi adalah melakukan observasi dan asesmen di awal pendaftaran. Menurut pendidik yang akrab disapa Nuli ini, secara umum pihak sekolah melalui Pendidikan Inklusi bisa melakukan observasi dan asesmen pada tahap awal penerimaan murid. Hal itu bisa dilakukan melalui wawancara kepada murid dan orang tua.
“Data yang diperoleh oleh kami akan digunakan untuk memetakan kemampuan dan kebutuhan murid dan kemudian diterjemahkan ke dalam program belajar individu," kata dia.
2. Observasi dan Asesmen dari Guru Saat di Kelas
Cara kedua yang dapat dilakukan adalah observasi di dalam kelas. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru juga melakukan observasi secara intensif.
Sehingga apabila ditemukan kendala berupa gangguan perkembangan yang berdampak pada proses belajar seperti gangguan konsentrasi, pengaturan emosi, kesulitan belajar, hambatan komunikasi dan interaksi, atau kendala lainnya bisa segera diidentifikasi masalah serta solusinya.
“Guru di Pendidikan Inklusi Cikal juga melakukan observasi secara intensif. Apabila ditemukan kendala berupa gangguan perkembangan yang berdampak pada proses belajar guru melangkah ke proses identifikasi masalah dan menemukan solusinya," bebernya.
Sebagai sekolah inklusi, Nuli pun menuturkan bahwa Pendidikan Inklusi, seperi sekolah Cikal menyediakan akomodasi belajar, dan modifikasi kurikulum sebagai upaya mendukung pemetaan dan pemenuhan belajar sesuai kebutuhan, minat dan bakat anak-anak dengan kebutuhan khusus.
Editor : Ali Masduki