Adis menambahkan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi, diduga kuat pengereman bus tak berfungsi saat melintas jalanan menurun usai Museum Singhasari.
"Di TKP tidak ada pengereman, truk yang ngerem, bus tidak pengereman. Tapi truk tidak bisa menahan laju bus sehingga ikut terseret," paparnya.
Saat ini sopir bus bernama Charles Nainggolan (36) warga Kampung Purwosari RT 02 Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Pagar Alam Utara, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, masih dalam perawatan di Rumah Sakit (RS) Prima Husada, Karanglo, Singosari, Kabupaten Malang. Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi dan tim medis awal saat pertolongan pertama diketahui sopir juga tidak mengantuk, sehat, dan tidak tercium aroma alkohol.
"Sopir mengendarai dipastikan sehat dan tidak mengantuk. Tapi nanti akan kami mintai keterangan juga, saat ini masih dalam kondisi perawatan. Nanti bila sudah sadar sepenuhnya, akan kami lakukan pendalaman pemeriksaan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan terjadi di Jalan Raya Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, pada Rabu siang sekira pukul 12.30 WIB. Kecelakaan terjadi diakibatkan sebuah bus PO Sinar Dempo milik PT Sinar Dempo Bangun Persada, dengan Nopol K 7006 OB yang hilang kendali saat jalanan menurun dan menikung.
Diduga bus mengalami rem blong, hingga menabrak truk engkel dengan Nopol AG 8232 YK bermuatan air mineral dan satu unit sepeda motor Yamaha Vega ZR, yang dikendarai warga sekitar lokasi kejadian.
Peristiwa ini membuat satu orang meninggal dunia di rumah sakit, dua orang luka berat, dan tiga orang luka ringan, dari sopir truk dan kernet, serta satu sopir bus PO Sinar Dempo milik PT Sinar Dempo Bangun Persada.
Selain kendaraan bermotor yang melintas, bus juga menghantam bagian depan tiga rumah dan pagar, serta satu etalase bangunan salon. Bus juga membuat tiang listrik, tiang layanan internet, hingga bagian depan Kantor Desa Klampok, juga rusak.
Editor : Arif Ardliyanto