Guru dalam Kurikulum Merdeka memiliki keleluasaan dalam memilih berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik.
"Kurikulum Merdeka menggunakan pendekatan proyek untuk memperkuat profil siswa sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Proyek ini dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah, tanpa terikat pada konten mata pelajaran tertentu," jelasnya.
Dalam implementasinya, isi kurikulum dilaksanakan melalui tiga tahap, dimulai dengan Asesmen Diagnostik, di mana guru mengidentifikasi potensi, kebutuhan, dan pencapaian pembelajaran siswa. Tahap kedua adalah perencanaan, di mana guru menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen. Tahap terakhir adalah pelaksanaan pembelajaran, di mana guru melakukan asesmen formatif secara berkala untuk mengevaluasi progres siswa.
Dalam mematangkan tahap kedua IKM ini, Dindik Jatim mendatangkan narasumber dan fasilitator dari berbagai lembaga pendidikan, termasuk BBPPMPV BOE Malang, Balai Besar Guru Penggerak Kota Batu, MPKS SMK se-Jawa Timur, dan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Buduran, Sidoarjo.
Editor : Arif Ardliyanto