Jatim Perkuat Peran Guru BK di SMK, Fokus Tangani Kesehatan Mental Remaja
SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Tantangan kesehatan mental di kalangan pelajar SMK semakin nyata. Menjawab kondisi ini, Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur mengambil langkah strategis dengan memperkuat peran guru Bimbingan dan Konseling (BK) melalui program Teacher Counselling and Resilience Education (T-Care), hasil kolaborasi dengan Singapore International Foundation (SIF).
Program yang telah berjalan sejak 2023 ini menjadi upaya konkret Dindik Jatim dalam meningkatkan kompetensi guru BK untuk menghadapi dinamika psikologis remaja, terutama di era digital yang penuh tekanan sosial dan akademik.
“Kita tidak hanya bicara akademik. Kesehatan mental siswa harus menjadi prioritas. Karena jika mereka tidak sehat secara emosional, mustahil bisa berkembang secara optimal,” tegas Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, Minggu (3/8).
Menurut Aries, guru BK harus berada di garis depan dalam mendampingi siswa. Kecanduan game, perundungan siber, tekanan dari media sosial, hingga minimnya dukungan keluarga menjadi hambatan serius yang memerlukan pendekatan profesional dan berkelanjutan.
“Kami ingin guru BK tidak hanya jadi pendengar, tapi juga fasilitator solusi. Mereka harus bisa masuk ke dunia siswa dan memahami apa yang sedang mereka alami,” ujar Aries yang juga pernah menjabat Pj Wali Kota Batu.
Selama tiga tahun terakhir, program T-Care menghadirkan pelatihan intensif yang dibagi dalam tiga fase: Tahun Pertama: Penguatan dasar bimbingan dan konseling modern, Tahun Kedua: Pendalaman isu psikososial remaja, kolaborasi dengan orang tua, hingga membangun sinergi dengan pemangku kepentingan, dan Tahun Ketiga (2025): Implementasi nyata lewat proyek-proyek berbasis tantangan siswa seperti kecanduan game dan krisis kepercayaan diri.
Editor : Arif Ardliyanto