SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur telah menjalin kemitraan yang kuat dengan 38 kabupaten/kota di wilayahnya untuk meningkatkan alokasi dana bagi Sekolah Madrasah Diniyah (Madin).
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) ini merupakan langkah strategis dalam mengoptimalkan Bantuan Operasional Sekolah Madrasah Diniyah (Bosda Madin) dengan anggaran mencapai Rp 200.450.190.000 untuk tahun 2024.
Menurut Aries Agung Paewai, Kepala Dindik Jatim, partisipasi semua kabupaten/kota sangat penting dalam menganggarkan dana sharing untuk Bosda Madin. Hal ini menjadi bagian dari tanggung jawab pemerintah daerah terhadap pendidikan. Dengan hanya 27 kabupaten/kota yang mengalokasikan dana sharing pada tahun sebelumnya, upaya meningkatkan partisipasi ini diharapkan dapat membantu program BPOPP yang hanya teranggarkan untuk 6 bulan.
Perbedaan signifikan antara Bosda Madin dan BPOPP adalah penggunaannya; Bosda Madin akan digunakan untuk biaya pendidikan siswa dan insentif guru swasta. Besaran dana tersebut juga berbeda-beda tergantung pada jenis madrasah dan tingkat pendidikan.
Pentingnya penandatanganan kerjasama ini terlihat dari sejumlah daerah yang belum mengalokasikan dana sharing untuk Bosda Madin. Dengan hadirnya para kepala daerah dalam acara penandatanganan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya pendidikan dapat mendorong pengalokasian dana sharing yang lebih merata di seluruh Jawa Timur.
Editor : Arif Ardliyanto