Ang Hoey Tiong menyebutkan, operasional National Hospital memakai mesin pendingin dengan sistem VRV generasi III. Dengan mesin pendingin tersebut, National Hospital mampu menghemat energi listrik sebesar 242.220 KW/ tahun.
“Dengan jumlah penghematan itu bisa menjalankan kereta api listrik melaju dari kota Surabaya menuju Jakarta sebanyak 28 kali, kereta api listrik halfway stockholm,” tambahnya.
Selain pendingin ruangan, Ang Hoey Tiong menambahkan bahwa penghematan energi juga dilakukan melalui pencahayaan. Dia mengungkapkan, penggunaan sunegergy glass jika dikonversi ke energi listrik bisa menghidupkan AC rumah selama satu tahun sebanyak 86 rumah.
“Kami memasang teknologi artificial intelligence untuk AC juga di gedung. Jadi, bisa lebih efisien dalam penghematan energi. Suhu AC menyesuaikan kondisi yang ada di dalam gedung,” tambahnya.
Arsitek khusus dihadirkan dari Singapura untuk menciptakan bangunan National Hospital dengan 10 lantai. Dari sisi desain, bangunan National Hospital didominasi kaca yang membujur dari timur ke barat. Sehingga, cahaya yang masuk ke gedung dari arah utara dan selatan tak menatap langsung. Kemudian penggunaan listrik hingga peralatan seperti komputer hingga AC pun dibuat ramah lingkungan.
Di tempat yang sama, Anthony Utomo selaku Managing Director Utomo Charge+ menuturkan, untuk EVCS yang disediakan termasuk Fast Charger dan mampu mengisi daya cepat mulai dari 20 menit. Utomo Charge+ mengapresiasi kesadaran beralih ke kendaraan listrik dengan melengkapi infrastruktur Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
“Sebagai provider SPKLU dengan jaringan terbesar se-Asia Tenggara. Anda pun dengan mudah #ChargingEVerywhere hanya dengan satu aplikasi Charge+ yang terintegrasi,” ucapnya.
Editor : Arif Ardliyanto