MediTwin, Sistem Penanganan Medis Berbasis Metaverse Gagasan Mahasiswa ITS
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2024/04/24/ad73c_meditwin.jpg)
Dalam teknisnya, Firza menerangkan bahwa data rekam medis akan melekat pada identitas setiap individu seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Nantinya, informasi berupa riwayat penyakit dan berobat dapat terlihat dalam data diri masing-masing individu. Dari rekam medis tersebut, MediTwin dapat membuat pemodelan-pemodelan sehingga tenaga medis bisa melihat model yang paling sesuai untuk pasien.
Ia menambahkan, penggunaan metaverse dalam MediTwin ini ditujukan untuk meminimalisir risiko kegagalan pada pasien. MediTwin mempunyai fitur simulasi guna mengetahui persentase keberhasilan, efek samping, serta rekomendasi obat untuk penanganan pasien.
Simulasi ini mencakup pengobatan ringan hingga kompleks dengan menggunakan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR).
Salah satu anggota tim lainnya, Benedicta Sabdaningtyas Pratita Pratanjana menambahkan, MediTwin akan berkembang secara bertahap dengan jangka waktu 10 tahun. Pengintegrasian data dan perkembangan metaverse menjadi pondasi utama MediTwin untuk dapat terlaksana dengan baik.
“Tak hanya itu, dukungan pemerintah juga dibutuhkan dalam pembentukan regulasi serta perluasan jaringan di Indonesia,” tuturnya.
Melalui gagasannya, tim yang berisikan empat mahasiswa Departemen Teknik Biomedik ITS ini pun telah berhasil meraih medali perunggu dalam kategori presentasi untuk Program Kreativitas Mahasiswa - Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT) pada ajang Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) ke-36 tahun 2023 lalu.
Mewakili timnya, gadis yang akrab disapa Dicta ini mengharapkan agar sistem penanganan kesehatan di Indonesia dapat lebih efektif dan memanfaatkan teknologi untuk meminimalisir error.
Editor : Ali Masduki