get app
inews
Aa Text
Read Next : Emil Dardak Pastikan Keluhan Mesin Akibat Pertalite Ditangani Cepat, Warga Tak Perlu Panik

Viral Mesin Motor Brebet Gara-Gara Pertalite? Begini Penjelasan Ahli ITS

Sabtu, 01 November 2025 | 10:01 WIB
header img
Pertamina dan Lemigas pastikan Pertalite aman, bebas air, dan sesuai standar. Hasil riset ungkap isu BBM tercampur air tak terbukti di Jawa Timur. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Isu bahan bakar Pertalite yang diduga tercampur air akhirnya terjawab. Setelah dilakukan penelitian mendalam oleh sejumlah pihak, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Lemigas, dan pakar teknik kimia dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), hasilnya menunjukkan bahwa BBM jenis Pertalite aman dan sesuai spesifikasi pemerintah.

Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas Kementerian ESDM, Cahyo Setyo Wibowo, menegaskan pihaknya telah mengambil sampel Pertalite dari berbagai SPBU di Jawa Timur untuk diuji di laboratorium.
“Hasilnya menunjukkan Pertalite masih on specification, atau sesuai dengan ketentuan dalam SK Dirjen Migas Nomor 486 Tahun 2017. Artinya, tidak ditemukan campuran air dalam bahan bakar,” jelas Cahyo.

Ia menambahkan, Lemigas bersama Ditjen Migas akan terus memantau distribusi Pertalite dan siap menindaklanjuti jika ditemukan laporan serupa di wilayah lain. Pemantauan dilakukan secara langsung bersama tim teknis agar kualitas BBM di SPBU tetap terjaga.

Sementara itu, Prof. Renanto, ahli Teknik Kimia ITS, menjelaskan bahwa secara ilmiah, air tidak dapat bercampur dalam jumlah signifikan dengan hidrokarbon yang menjadi bahan utama bensin.
“Hasil uji menunjukkan Pertalite memenuhi standar, sehingga bisa dipastikan bebas air. Jika kendaraan mengalami gangguan, belum tentu penyebabnya dari bahan bakar,” ujarnya.

Menurut Prof. Renanto, penting bagi pengguna kendaraan untuk menyesuaikan jenis bahan bakar dengan spesifikasi mesin. “Gunakan BBM sesuai kebutuhan oktan motor agar performa tetap optimal,” tambahnya.

Hal senada disampaikan oleh mekanik otomotif Surabaya, Juanda, yang kerap menerima keluhan serupa dari pelanggan. Menurutnya, gangguan mesin seperti brebet sering disebabkan oleh busi, sensor injeksi, atau tekanan pompa bensin, bukan semata karena bahan bakar.
“Dari banyak kasus yang datang, paling sering penyebabnya adalah busi kotor atau rusak. Setelah diganti, motor langsung normal lagi,” kata Juanda.
Ia pun mengingatkan agar masyarakat tidak terburu-buru menyalahkan Pertalite sebelum memastikan kondisi kendaraan.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut