get app
inews
Aa Text
Read Next : Ecoton Desak Perjanjian Global untuk Kurangi Produksi dan Polusi Plastik

Bertemu 3 Delegasi Eropa, Nina: Hentikan Pengiriman Sampah ke Gresik

Selasa, 30 April 2024 | 11:23 WIB
header img
Aeshnina Azzahara Aqilani terus menyuarakan bahaya sampah plastik. Foto/Dok Pribadi

KANADA, iNewsSurabaya.id - Pegiat lingungan Aeshnina Azzahara Aqilani terus menyuarakan bahaya sampah plastik. Ia pun tidak segan-segan menegur negara-negara pengekspor sampah plastik ke Indonesia agar menghentikan pengirimannya.

Seperti yang dilakukan ketika menghadiri undangan United Nation Environmental Programm (UNEP), badan PBB yang mengurusi lingkungan hidup di Ottawa, Kanada untuk mengikuti Intergovermental Negotiation Committe (INC) ke-4 untuk menyusun Plastic Treaty atau kesepakatan global menangangi problem sampah plastik dunia.

Pegiat lingungan yang masih duduk di bangku SMA itupun melayangkan protes. "Saat bertemu dengan Ketua Delegasi Uni Eropa, Belanda dan Norwegia, saya meminta agar mereka tidak lagi mengirimkan sampah plastik dan sampah kertas ke Indonesia, terutama wilayah Gresik. Karena menimbulkan pencemaran dalam bahan baku air minum kami," ungkapnya.

Di Gresik Jawa Timur ada 4 pabrik kertas yang menggunakan Bahan baku sampah kertas dari Uni Eropa, dan beberapa Pabrik daur ulang plastik di Wilayah Driyorejo. Namun pabrik kertas dan pabrik plastik daur ulang menimbulkan masalah polusi mikroplastik ke sungai Brantas di Wilayah Kecamatan Wringinanom dan Kecamatan Driyorejo. 

Lebih lanjut, Siswi XI-5 SMA Muhammadiyah 10 Gresik ini menjelaskan bahwa selama ini negara-negara Eropa membuang sampahnya ke Indonesia. Sampah kertas sekitar 3 juta ton/tahun, sedangkan sampah plastik 200.000 ton/tahun. 

Dari data Basel Action Network menunjukkan, 5 negara Pengekspor sampah plastik terbesar ke Indonesia adalah Belanda, Jerman, Belgia, Amerika Serikat dan Singapura. Sedangkan 5 negara terbesar pengekspor sampah kertas adalah Australia, Amerika Serikat, Belanda, Inggris,Italia dan Jepang.  

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut