SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Sebanyak 12 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur (Jatim) selama 2023 mengalami peningkatan Indeks Ketimpangan Gender (IKG). Ke-12 kabupaten/kota tersebut diantaranya, Kota Probolinggo dengan kenaikan tertinggi sebesar 0,156 poin. Disusul Kota Batu (0,068), Lamongan (0,062), Kabupaten Nganjuk (0,045), dan beberapa lainnya.
Sementara 26 kabupaten/kota lainnya mengalami penurunan IKG. Penurunan paling signifikan terjadi di Kota Malang yang turun 0,219 poin. Disusul Kabupaten Lumajang (0,150) dan Kabupaten Jombang (0,132). Sementara itu, IKG Kota Madiun menjadi yang paling rendah pada tahun 2023 yaitu sebesar 0,079, disusul Kota Kediri (0,093), Kota Mojokerto (0,119), Kota Surabaya (0,128), dan Kota Malang (0,131).
Sedangkan IKG tertinggi pada tahun 2023 terdapat di sejumlah daerah di Pulau Madura. Seperti di Bangkalan yang mencapai 0,615. Kemudian Pamekasan dan Sumenep dengan IKG masing-masing 0,601 dan 0,593. Kesimpulannya, dari 38 kabupaten/kota di Jatim, terdapat 26 kabupaten/kota yang capaian IKG-nya lebih baik dibandingkan capaian Jatim yang mencapai 0,423 pada tahun 2023.
Sementara 12 kabupaten/kota lainnya masih kesulitan untuk mencapai angka provinsinya. "Hal ini menunjukkan masih adanya disparitas ketimpangan gender antar kabupaten/kota di Jatim," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Zulkipli dalam rilisnya, Jumat (10/5/2024).
Pada tahun 2023, IKG Jatim yang mencapai 0,423, mengalami penurunan sebanyak 0,017 poin dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 0,440. Penurunan IKG Jawa Timur tahun 2023 dipengaruhi oleh perbaikan seluruh indikator pada ketiga dimensinya, khususnya dimensi pasar tenaga kerja.
Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan meningkat dari 57,28 persen pada tahun 2022 menjadi 59,46 persen pada tahun 2023. Sementara tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki meningkat dari 85,76 persen pada tahun 2022 menjadi 85,90 persen pada tahun 2023.
Editor : Arif Ardliyanto