Hanya saja, lanjut BHS, untuk mewujudkan wacana kapal pesiar lokal diperlukan konektivitas transportasi pariwisata antara darat dan laut.
"Jika konektivitasnya itu terealisasi maka para turis ketika turun dari kapal bisa menuju ke tempat wisata dengan transportasi publik massal," ucapnya.
"Konektivitas daratnya itu yang penting. Misalnya di Lombok, ada kapal pesiarnya tapi konektivitas darat lanjutannya itu belum ada. Ini yang juga terjadi di Lembar. Kita juga butuh konektivitasnya yang dilakukan oleh daerah," lanjutnya.
Sementara itu Direktur Utama PT DLU Erwin H Poedjono menjelaskan, bahwa pihaknya akan menggelar rapat untuk merealisasikan wacana Menhub. Kata dia, dorongan dan motivasi Menhub Budi Karya sangat dibutuhkan.
"Ini yang dibutuhkan pengusaha, kita butuhnya diberikan semangat," katanya.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi membayangkan ketika orang berlibur dengan kapal pesiar tidak perlu ke Singapura atau Eropa. Karena kapal pesiar merupakan suatu kebangaan bagi suatu negara.
"Kalau kita bisa melaksanakan, satu sisi kita memberikan satu layanan bagi masyarakat luar (turis) tetapi juga wisatawan nusantara dan Dharma Lautan Utama akan mendapat nama yang baik," tuturnya.
Menhub juga salut kepada DLU yang salama ini memberikan dedikasinya dalam layanan terbaik kepada penumpang kapal laut di Indonesia. Dan dia berharap dedikasi ini terus belanjut.
Di acara HUT DLU ke 48 ini juga diserahkan berbagai penghargaan ke mitra dan rekan kerja yang diserahkan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Direktur Utama PT DLU.
Editor : Ali Masduki