get app
inews
Aa Read Next : Donor Darah Massal di PT Aksha Karunia Mill, Karyawan Antusias Berpartisipasi

OMRON Healthcare Indonesia Donasikan 500 Unit Alat Tensi untuk Dokter dan Klinik di Jawa Timur

Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:55 WIB
header img
Tomoaki Watanabe, Direktur OMRON Healthcare Indonesia (kanan) menyerahkan secara simbolis alat tensi digital kepada Ketua PDUI Cabang Jawa Timur dr. Ade Armada Sutedja di Surabaya, Sabtu (18/5/2024). Foto: iNewsSurabaya.id/Ali Masduki

Ketua PDUI Cabang Jawa Timur dr. Ade Armada Sutedja menyebut, hipertensi dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup yang sehat seperti menjaga asupan makanan dan minuman, rutin berolahraga, serta menghindari pemicu stress serta deteksi dini dengan pengukuran tekanan darah berkala meskipun tanpa ada keluhan. 

"Jika sudah terlanjur mengalami hipertensi, seseorang tetap dapat menjaga kualitas hidup dan harapan hidupnya dengan baik dengan menjalani pengobatan yang teratur dan mengukur tekanan darah secara berkala," katanya.

Kata dia, salah satu langkah pencegahan yang sederhana, namun efektif adalah memiliki alat ukur tekanan darah di rumah yang mudah dioperasionalkan sewaktu waktu dan akurat serta berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat jika tekanan darah di luar batas normal.

Kepemilikan alat ukur tensi di rumah untuk pemantauan tekanan darah secara berkala memudahkan penderita hipertensi dalam memonitor tekanan darah sewaktu-waktu sehingga dapat lebih proaktif dalam mengelola kondisi kesehatan mereka. 

Langkah sederhana ini diharapkan dapat membantu menurunkan jumlah penderita hipertensi secara keseluruhan dan pada akhirnya mengurangi angka penderita penyakit jantung dan juga stroke.

Disebut sebagai silent killer #1 di dunia, sebanyak 15,5 juta kasus penyakit jantung terjadi di Indonesia pada 2022, meningkat dari 12,93 juta kasus pada 2021, mengakibatkan 245.343 kematian akibat penyakit jantung koroner dan 50.620 kematian akibat penyakit jantung hipertensi tiap tahun.

Tekanan darah tinggi juga merupakan faktor risiko utama untuk stroke. Berada di urutan teratas sebagai penyebab disabilitas di dunia, stroke juga tercatat sebagai penyebab kematian utama di Indonesia, dengan peningkatan dari 1,99 juta kasus pada tahun 2021 menjadi 2,54 kasus pada tahun 2022.

Untuk mendeteksi gangguan jantung, OMRON telah mengembangkan OMRON Complete, monitor tekanan darah lengan atas dengan teknologi EKG built-in yang dapat mengukur tekanan darah dan EKG secara bersamaan. 

Dengan kemampuan mengukur kedua faktor risiko stroke dalam satu alat akan memudahkan mereka yang mengalami AFib untuk melacak kondisi mereka dan mengetahui kapan harus mencari pengobatan.

Sementara untuk stroke, masyarakat bisa mulai memeriksa risiko mereka terkena stroke dengan memanfaatkan Stroke Risk Calculator di aplikasi OMRON Connect. 

Dengan menjawab 20 pertanyaan yang telah teruji secara ilmiah dalam waktu hanya 3 menit, masyarakat berusia 20-90 tahun dapat memperoleh informasi mengenai tingkat risiko stroke mereka dalam 5-10 tahun ke depan. 

Kalkulator ini dikembangkan oleh Auckland University of Technology, Selandia Baru, dengan bantuan lebih dari 300 ahli stroke terkemuka dari 102 negara.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut