Sejalan dengan kebijakan ini, kedua belah pihak memfokuskan upaya di berbagai bidang. Diantaranya proyek pertukaran ekonomi seperti peluang pencocokan bisnis, investasi dan peningkatan penerapan teknologi modern untuk mendukung industri, energi terbarukan dan pertanian untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.
"Selain itu, kedua belah pihak saling membantu semaksimal mungkin ketika perusahaan yang berbasis di negara atau wilayah salah satu pihak berencana untuk memperkenalkan atau memperluas investasi mereka di Indonesia dan Tiongkok," ungkap Eddy.
Kedua belah pihak juga bekerja sama untuk memfasilitasi promosi perdagangan internasional pertukaran antar daerah seperti pameran dan expo.
Dari Guangdong Entrepreneurs Corporation and Development Promotion Association, penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Li Xiao Yang. Mereka juga menyambut baik kerjasama dengan Apindo Jatim dan melihat potensi kerjasama yang besar antara kedua belah pihak.
Guangdong adalah provinsi dengan ekonomi, populasi, dan perdagangan luar negeri yang besar. Pada tahun 2023, GDP mencapai 13.57 triliun yuan, sekitar 1/10 dari total nasional, dan juga memimpin di seluruh negara selama 35 tahun berturut-turut.
Jumlah total subjek usaha telah melebihi 18 juta pengguna, termasuk 7,8 juta perusahaan yang telah menyumbang sekitar 1/7 dari total nasional.
Guangdong juga telah mengeluarkan kebijakan dan langkah-langkah yang menguntungkan untuk menjaga ekspektasi pertumbuhan, dan stabilitas lapangan kerja.
Mereka juga berfokus pada ekspansi investasi, mendorong konsumsi, menstabilkan perdagangan luar negeri, serta berupaya keras mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun 2024.
Editor : Arif Ardliyanto