Jeffrey Labovitz, Chief of Mission, IOM Indonesia menuturkan, migrasi yang aman adalah tentang memberdayakan masyarakat dengan informasi yang transparan.
"Pemberi kerja, agen perekrutan, dan pekerja migran, mereka semua perlu mengetahui informasi yang sama,” tuturnya.
Legislasi, seperti Petunjuk Uji Tuntas Keberlanjutan Perusahaan Uni Eropa (EU Corporate Sustainability Due Diligence Directive atau EU CS3D), dan komitmen industri mendorong tindakan bisnis untuk memperkuat penghormatan perusahaan terhadap hak-hak pekerja migran di semua hubungan bisnis dan seluruh rantai pasokan secara global.
Sementara itu Thibaut Portevin, Head of Cooperation Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam menekankan pentingnya hak-hak pekerja migran, khususnya dalam rantai pasokan global, tidak bisa disepelekan.
Inisiatif ini menyoroti komitmen Uni Eropa untuk memajukan hak asasi manusia, memastikan praktik ketenagakerjaan yang adil, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
"Melalui pendekatan proaktif dan upaya kolaboratif, kami bertekad untuk memberikan dampak yang berarti terhadap kehidupan pekerja migran dan komunitas mereka,” terangnya.
Dengan dukungan finansial dari Uni Eropa dan Swedia, MBHR Asia dirancang berdasarkan kerja sama dengan sektor swasta selama lebih dari satu dekade dalam melindungi pekerja migran.
Kemudian Wakil Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Gustav Dahlin, menjelaskan bahwa penegakan hak-hak pekerja migran sangatlah penting, tidak hanya dari sudut pandang hak asasi manusia, tetapi juga dari sudut pandang bisnis.
IOM telah menunjukkan kemampuan luar biasa untuk memajukan upaya ini secara menyeluruh, melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai lapisan masyarakat, di tingkat nasional, regional, dan bahkan global.
"Swedia sangat senang untuk melanjutkan dukungan kami kepada IOM, melalui Program Migrasi, Bisnis dan Hak Asasi Manusia di Asia (MBHR Asia),” kata dia.
Hingga saat ini, IOM telah bekerja sama dengan mitra-mitranya dalam mendukung lebih dari 600,000 pekerja migran di Asia, membantu perekrutan yang adil, praktek ketenagakerjaan yang bertanggung jawab, dan memastikan adanya proses yang dapat merespon masalah di tempat kerja.
Selama lima tahun ke depan, melalui MBHR Asia, IOM akan terus bekerja sama dengan mitra-mitranya untuk memperkuat integrasi migrasi dalam dialog bisnis dan hak asasi manusia, serta mendorong perekrutan yang beretika dan pekerjaan yang bertanggung jawab, sekaligus mempromosikan jalur pekerja migran teratur atau reguler sebagai alternatif dari migrasi tidak teratur.
Editor : Ali Masduki