Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya, Suryanto Putramuji mengapresiasi langkah KPU Surabaya.
Menurutnya, sosialisasi tatap muka di kalangan pelajar ini sangat penting. Selain membuka kesadaran tentang proses demokrasi, kegiatan ini dapat menambah wawasan politik.
"Pelajar ini adalah masa depan bangsa. Jika memiliki kesadaran politik dan tahu bahwa suara mereka dapat menentukan masa depan, InsyaAlloh suaranya tidak akan dijual," tegasnya.
Ia juga berharap, peserta didik SMA Wijaya Putra yang saat ini mengikuti sosialisasi nantinya bisa menjadi agen-agen pemilu damai.
Pemilih pemula yang notabene gemar bersosial media dapat menghiasi laman akun mereka dengan foto dan video tentang asiknya pesta demokrasi.
Pelaksanaan Sosialisasi Tatap Muka Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surabaya Tahun 2024 di SMA Wijaya Putra Surabaya berjalan cukup meriah dan atraktif.
Gaya Subairi dalam menyampaikan materi kepemiluan membuat seisi ruangan tampak cair. Bergam pertanyaan pun dilontarkan oleh peserta.
Kehadiran Wahyu Kokkang dengan cerita politik lewat kartun membuat siswa-siswi terbelalak. Setiap goresan memiliki maknanya. Foto-foto tentang pemilu yang disajikan oleh Ali Masduki juga membuat peserta tidak sabar menantikan momen serupa.
Kegiatan semakin seru kala peserta berkompetisi membuat kata-kata lucu tentang pemilu. Diatas kertas putih, mereka menuliskan bahasa menggelitik ala Gen Z.
"Nahan Rindu Eiit, Nahan suap sulit, #menyala pilkadaku" tulis salah satu siswa.
"Nyebar undangan udah, bangun tenda udah, semua udah dipersiapkan, deg-degam banget. Kirain mau nikah, eh ternyata mau pilkada....menyala abangku. #ploter Surabaya barat horror"...tulis siswa SMA Wijaya Putra Surabaya
Editor : Ali Masduki